Pangkalpinang, nidianews.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan, Pencatatan Sipil, dan Keluarga Berencana (DP3ACSKB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat hingga Juni 2025 telah ada sekitar 80 laporan kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Kepala DP3ACSKB Babel, Dr. Asyraf Suryadin, menjelaskan meningkatnya laporan tersebut bukan semata karena kasus yang bertambah, tetapi juga menunjukkan adanya keberanian masyarakat untuk melapor.
“Banyaknya laporan masuk ini menandakan masyarakat sudah tahu ke mana harus melapor dan bagaimana DP3ACSKB memperlakukan pelapor maupun korban. Kemungkinan hingga akhir Desember 2025, laporan kasus kekerasan akan bertambah,” ujarnya di sela kegiatan Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Lembaga Penyedia Layanan Peningkatan Kualitas Keluarga, di Bangka City Hotel, Pangkalpinang, Kamis (13/11/2025).
Asyraf menegaskan, dalam penanganan kasus kekerasan, DP3ACSKB tidak hanya melakukan mediasi, tetapi juga memberikan pendampingan hingga ke tingkat pengadilan bila diperlukan.
“Apabila pelakunya anak, maka kita tetap melakukan perlindungan, baik terhadap pelaku maupun korban. Kita dampingi, termasuk pendampingan hukum dan psikologis melalui kerja sama dengan Himpunan Sarjana Psikologi,” jelasnya.
Ia juga mencontohkan salah satu kasus di Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, yang telah ditangani dengan cepat oleh UPTD PPA setempat.
“Begitu ada informasi di media, kasus tersebut segera diselesaikan oleh pihak UPTD PPA Kabupaten Bangka karena pelaku dan korban berada di wilayah itu,” katanya.
Menurut Asyraf, meningkatnya partisipasi masyarakat dalam melapor justru menjadi langkah positif agar kasus-kasus serupa dapat diselesaikan secara tuntas dan menjadi pembelajaran bagi pelaku.
Kegiatan Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Lembaga Penyedia Layanan Peningkatan Kualitas Keluarga tersebut juga menghadirkan narasumber dr. Nofianti, Penata KKB Ahli Madya BKKBN Babel, dan Abdul Rohim, S.Ag., M.H., Kabid Bimas Islam Kanwil Kemenag Babel.
Peserta kegiatan terdiri dari berbagai organisasi perempuan dan Forum Puspa Bangka Belitung, yang turut berperan aktif dalam upaya meningkatkan kualitas keluarga dan melindungi perempuan serta anak di daerah ini.(AS)




















