Pangkalpinang, nidianewes.com – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendapatkan kuota tambahan sebanyak 43 orang calon jemaah haji (CJH) untuk musim haji tahun 2025. Para CJH tambahan ini akan diberangkatkan secara bertahap melalui empat kelompok terbang (kloter) Embarkasi Palembang, yakni Kloter 15, 16, 18, dan 22.
Dari total 43 orang CJH tambahan, sebanyak 15 laki-laki dan 28 perempuan. Kloter pertama, yakni Kloter 15, terdiri dari 8 orang CJH yang diberangkatkan pada Senin, 19 Mei 2025. Pelepasan jemaah dilakukan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dr. H. Masmuni Mahatma, dari Bandara Depati Amir menuju Palembang.
Selanjutnya, sebanyak 7 orang CJH akan bergabung dalam Kloter 16 yang dijadwalkan berangkat pada Rabu, 21 Mei 2025. Kemudian, 14 orang akan diberangkatkan melalui Kloter 18 pada Jumat, 23 Mei 2025. Kloter terakhir, yakni Kloter 22, juga akan memberangkatkan 14 orang CJH tambahan pada Rabu, 28 Mei 2025.
Dr. Masmuni menjelaskan bahwa proses pemberangkatan CJH tambahan ini telah dipersiapkan secara matang dan melibatkan koordinasi lintas instansi.
“Kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan kelancaran transportasi, akomodasi, serta pelayanan kesehatan dan keamanan bagi seluruh jemaah,” ungkapnya dalam keterangannya di Gedung VIP Bandara Depati Amir, Senin (19/5/2025).
Ia menambahkan, kuota tambahan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah dalam memperluas kesempatan masyarakat untuk menunaikan ibadah haji.
“Ini amanah besar. Mohon doa dari seluruh masyarakat Babel agar para jemaah diberi kesehatan, keselamatan, dan kemudahan dalam beribadah, serta kembali ke tanah air sebagai haji yang mabrur dan mabruroh,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Masmuni juga mengungkapkan bahwa dari 43 CJH kuota tambahan tersebut, sebanyak 16 orang masuk kategori risiko tinggi (risti). Mereka berasal dari Kabupaten Bangka (4 orang), Kota Pangkalpinang (1 orang), dan Kabupaten Bangka Tengah (11 orang).
Keluhan kesehatan yang diderita oleh CJH risiko tinggi di antaranya adalah diabetes melitus, kolesterol tinggi, dan hipertensi.
“Para jemaah risiko tinggi telah mendapatkan pemeriksaan kesehatan rutin, edukasi, serta pembekalan gaya hidup sehat dari tim kesehatan Kemenag dan Dinas Kesehatan,” jelas Masmuni.
Dengan keberangkatan bertahap ini, diharapkan seluruh proses pelaksanaan ibadah haji tahun ini berjalan lancar dan seluruh CJH dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk serta kembali dalam keadaan sehat dan selamat. (*)