Pangkalpinang, nidianews.com – Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Bappeda dan Litbang Kota Pangkalpinang menggelar Acara Focus Group Discussion (FGD) Laporan Akhir Kajian Strategi Penurunan Angka Pengangguran dan Peningkatan Kesempatan Kerja di Kota Pangkalpinang yang berlangsung di Ruang Rapat Bappeda dan Litbang Kota Pangkalpinang, Selasa (14/11/2023).
Kegiatan ini yang dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Mie sekaligus sebagai narasumber dan dilanjutkan dengan sambutan Kepala Bappeda dan Litbang Kota Pangkalpinang, Yan Rizana.
Sekda Mie Go menyebutkan bahwa angka pengangguran tahun 2022 di Kota Pangkalpinang pada usia angkatan kerja dengan total keseluruhan sebanyak 6.479 orang sesuai dengan data BPS.
“Angka pengangguran dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah golongan 2 (Sekolah Menengah Atas) sebanyak 2.669 orang dari total pengangguran,’ katanya.
Untuk menekan angka pengguran itu Pemerintah Kota Pangkalpinang perlu membangun strategi yang tepat untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan menekan angka pengangguran.
Hal ini selaras dengan kebijakan Pemerintah Pusat, guna menekan Pengangguran di kelompok lulusan SMA/SMK Sederajat yang setiap tahun sebanyak 3,7 juta pelajar lulus SMA/SMK sederajat, namun hanya 1,8 juta yang bisa kuliah.
Sekda Mie Go mengharapkan pelaksanaan FGD tersebut mampu menjadi landasan perencanaan dan pembangunan (Renbang) dalam penurunan pengangguran dan peningkatan kesempatan kerja juga pertumbuhan ekonomi Kota Pangkalpinang.
Kepala Bappeda dan Litbang Kota Pangkalpinang Yan Rizana mengatakan acara FGD ini digelar agar dapat menjadi pertimbangan bagi Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan kesempatan kerja di Kota Pangkalpinang.
“Penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor penyebab meningkatnya angka pengangguran di kota Pangkalpinang serta mengetahui dan menganalisis strategi dalam penurunan angka pengangguran dan peningkatan kesempatan kerja di kota Pangkalpinang,” katanya.
Menurut Yan Rizana, tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Pangkalpinang pada Tahun 2017-2022 lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten lain yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung rata-rata sebesar 5.85 persen setiap tahun.
“Pengangguran adalah kondisi dimana seseorang yang mampu bekerja tetapi tidak memiliki pekerjaan atau tidak sedang bekerja. Hal ini seringkali menjadi masalah serius dalam perekonomian karena pengangguran dapat menyebabkan kemiskinan penurunan produktivitas, dan meningkatkan beban sosial,” jelasnya.
Sedangkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kota Pangkalpinang pada Tahun 2017-2022 lebih rendah dibandingkan dengan kabupaten lain yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 64.588 persen setiap tahun.
“Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kota Pangkalpinang masih rendah sehingga berdampak pada tingkat kemiskinan serta dampak sosial lainnya. Pengangguran di Kota Pangkalpitang pada usia angkatan kerja dengan total keseluruhan sebanyak 6.479 orang angka pengangguran dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah golongan 2 (Sekolah Menengah Atas) sebanyak 2.669 orang dari total pengangguran,” terang Yan Rizana.(*)