AEA2A348-B0E5-43A0-9E55-989E397CB541
IMG-20250203-WA0052
394177-IMG-20250224-WA0002 (1)
Mitra
Pangkalpinang

DLH Kota Pangkalpinang Bentuk Bank Sampah Induk di Setiap Kecamatan untuk Optimalisasi Pengelolaan Sampah

×

DLH Kota Pangkalpinang Bentuk Bank Sampah Induk di Setiap Kecamatan untuk Optimalisasi Pengelolaan Sampah

Sebarkan artikel ini
Pengelolaan Sampah
Share disini

Pangkalpinang, nidianews.com – Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinangterus berupaya mengoptimalkan pengelolaan sampah sesuai dengan roadmap persampahan. Tahun ini, DLH Pangkalpinang akan membentuk bank sampah induk di setiap kecamatan guna mendukung program pengurangan dan pengelolaan sampah secara lebih efektif. Selain itu, penanganan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) juga akan ditingkatkan melalui berbagai strategi pengelolaan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pangkalpinang, Suharto, menegaskan bahwa penanganan sampah di TPA menjadi prioritas utama. Salah satu langkah strategis yang akan dilakukan adalah menerapkan sistem kontrol landfill dengan metode pengurukan dan penimbunan sampah. Dengan sistem ini, diharapkan dapat mengurangi bau sampah yang berasal dari TPA sehingga tidak menimbulkan gangguan bagi masyarakat sekitar.

“Untuk pengangkutan dan penanganannya, tentu kita akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat baik melalui mobil pink di kelurahan maupun mobil kuning DLH,” ujar Suharto pada Kamis (6/3/2025).

Sejalan dengan upaya pengurangan sampah, DLH Pangkalpinang akan membentuk bank sampah induk di setiap kecamatan. Program ini merupakan bagian dari roadmap persampahan Kota Pangkalpinang yang bertujuan untuk mengajak masyarakat lebih aktif dalam mengelola sampah secara mandiri.

“Sesuai dengan roadmap persampahan, kita akan membentuk bank sampah induk di setiap kecamatan pada tahun ini. Hal ini penting untuk mendukung pengurangan sampah di Kota Pangkalpinang,” jelas Suharto.

Bank sampah berperan sebagai tempat pengelolaan dan pemilahan sampah yang dapat didaur ulang. Melalui sistem ini, masyarakat dapat menukarkan sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan logam dengan insentif tertentu. Dengan adanya bank sampah induk di setiap kecamatan, diharapkan akan lebih banyak warga yang terdorong untuk memilah dan mengelola sampah dengan lebih baik.

Untuk mencapai keberhasilan program ini, DLH Pangkalpinang mengharapkan dukungan penuh dari para lurah dan camat dalam menggerakkan masyarakat agar berpartisipasi dalam bank sampah.

“Kami mengharapkan Pak Lurah dan Pak Camat dapat mengajak serta mengedukasi masyarakat di wilayahnya masing-masing untuk ikut bergabung dalam program bank sampah. Ini merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” ujar Suharto.

DLH menargetkan minimal satu bank sampah unit di setiap kelurahan dan dalam jangka panjang, setiap RW memiliki unit bank sampah sendiri. Dengan demikian, pengelolaan sampah berbasis komunitas dapat berjalan secara berkelanjutan.

Program bank sampah induk ini akan dimulai pada tahun 2025 dan dilanjutkan dengan pembentukan bank sampah unit di setiap RW. Targetnya, pada tahun 2026 seluruh kelurahan di Kota Pangkalpinang minimal memiliki satu bank sampah unit.

“Kami mulai dari sekarang, dan targetnya pada tahun 2026 semua kelurahan sudah memiliki minimal satu bank sampah unit,” pungkas Suharto. (*)

error: Content is protected !!