Pangkalpinang, NIDIANEWS.COM – Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Pangkalpinang memberikan keterampilan kepada siswa di bidang ekstrakurikuler Robotik.
Untuk ekstrakurikuler ini dilakukan setiap hari Sabtu, pukul 07.30 hingga 09.00 wib di Labor Robotix SD Muhammadiyah Pangkalpinang. SD Muhammadiyah merupakan sekolah swasta yang berakreditasi A.
Kepala SD Muhammadiyah Pangkalpinang Harnandy menjelaskan bahwa SD Muhammadiyah ada kegiatan ekstrakurikuler elektro robotik.
Kegiatan ini dapat diikuti oleh siswa kelas atas bahkan juga terbuka bagi siswa kelas 1dan 2.
“”Ini kita siapkan untuk anak-anak SD Muhammadiyah yang berminat ke bidang elektronik khususnya robotik,” ungkap Harnandy didampingi Wakil Kepala Kesiswaan Firda Ratnasari, kepada nidianews.com, Selasa (31/10/2023).
Dalam hal ini, SD Muhammadiyah menyiapkan dua orang sarjana bidang elektro dari Universitas Ahmad Dahlan dan Universitas Bangka Belitung untuk mengelola laboratorium robotik.
Bahkan SD Muhammadiyah juga melakukan kerjasama dengan Politeknik Manufaktur (Polman) Negeri Bangka Belitung.
Harnandy mengemukakan adanya ekskul robotik, agar bisa menstimulus dalam pengembangan tekhnologi Robotik yang sudah dimulai dari dasar.
Bahkan kata Harnandy, pihaknya menyiapkan ekskul ini tidak hanya sebatas pada siswa di SD Muhammadiyah saja.
Untuk ke depannya, akan merangkul sekolah lain yang mau berupaya meningkatkan kemampuan belajar dan kemampuan pengenalan tekhnologi terhadap anak-anak.
Menurut Harnandy, dalam persaingan anak ke depan, yang namanya tekhnologi itu selalu berkembang.
Harnandy menjelaskan bahwa, siswa di SD Muhammadiyah tidak hanya sebatas ilmu pengetahuan belajar, namun juga untuk pengetahuan Iptek berupa minat dan bakat anak perlu dikembangkan.
“Hal ini untuk menyelaraskan di era digitalisasi, maka dipancing dengan.ilmu tekhnologi,” jelas Harnandy.
Adapun tagline SD Muhammadiyah
school achivment, school of quran dan digital school.
Kepala sekolah, juga menambahkan untuk kegiatan ekstrakurikuler Robotik tidak menutup kemungkinan dapat dikuti siswa kelas 1 dan 2.
Namun jelas Harnandy, bahwa sekolah tidak mau membebani anak-anak kelas 1 dan 2 untuk menjadi satndar wajib.
Cuma kita tidak mau membebani anak-anak kelas bawah untuk menjadi standar wajib.
“Bila orang tua berkeinginan terus, agar ankanya untuk mengisi kegiatan, kita juga membuka pintu selebar-lebarnya,” kata Harnandy.
Firda menambahkan bahwa antusias siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sangat banyak.
Dimana kata Firda, siswa diajarkan untuk dapat merangkai sehingga menjadi robot soccer dan lain-lainnya.(AS)