Pangkalpinang, nidianews.com – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Hidayat Arsani, menunjukkan rasa prihatinnya terhadap kasus hukum yang menjerat MA, remaja 19 tahun asal Desa Beluluk, Bangka Tengah.
Sejak 10 September 2025, MA mendekam di rumah tahanan (Rutan) Mapolda Babel titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), setelah kedapatan memelihara dan diduga memperjualbelikan sejumlah satwa yang masuk kategori dilindungi.
Kasus ini mencuat ke publik usai postingan anggota DPRD Babel, Me Hoa, di media sosial. Dalam unggahannya, ia memperlihatkan percakapannya dengan orang tua MA yang menjelaskan duduk perkara hingga anak mereka terseret hukum. Me Hoa menilai, BKSDA terlalu cepat mengambil langkah tegas tanpa memberikan peringatan resmi terlebih dahulu.
Mengetahui hal tersebut, Gubernur Hidayat Arsani bersama Wakapolda Babel Brigjen Pol Tony Harsono menyempatkan diri menjenguk MA di Rutan Mapolda Babel pada Rabu (24/9/2025). Ia ingin mendengar langsung penjelasan MA terkait perkara yang dihadapinya.
“Saya minta proses hukumnya dipercepat. Karena masih berusia 19 tahun, saya berharap ada keringanan hukuman, tentu tetap dalam koridor hukum yang berlaku,” ujar Hidayat Arsani.
Gubernur juga berpesan kepada MA agar menjadikan kasus ini sebagai pelajaran berharga.
“Harus tetap semangat. Anggap ini sebagai proses dari pelajaran hidup untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” tambahnya.
Ia berharap aparat penegak hukum dapat menilai kategori pelanggaran yang dilakukan MA dengan bijak, sehingga hukuman yang dijatuhkan tidak hanya memberi efek jera, tetapi juga membuka jalan bagi masa depan sang remaja. (*)
