Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
WhatsApp Image 2025-06-01 at 09.21.15
Mitra
Musiqo Music GoDaddy Store Image
Pangkalpinang

Kanwil Kemenag Babel Sambut Tahun Baru Islam 1447 H dengan Doa dan ‘Lebaran’ Kehambaan

×

Kanwil Kemenag Babel Sambut Tahun Baru Islam 1447 H dengan Doa dan ‘Lebaran’ Kehambaan

Sebarkan artikel ini

Pangkalpinang, nidianews.com – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memperingati Tahun Baru Islam 1447 Hijriah dengan menggelar doa awal dan akhir tahun dalam perspektif Islam. Kegiatan ini berlangsung khidmat di Musala Kanwil Kemenag Babel, Kamis (26/6/2025).

Kepala Kanwil Kemenag Babel, Dr. H. Masmuni Mahatma, menyampaikan bahwa momentum Tahun Baru Islam ini menjadi awal yang baik untuk memperbarui semangat keislaman, khususnya dalam konteks ibadah dan pengabdian sosial. Ia menyebut bulan Muharram sebagai bulan yang mulia dan penuh makna.

Muharram adalah bulan sakral. Rasulullah SAW melarang kita berbuat aniaya, membalas dendam, atau memulai peperangan di bulan ini. Sebaliknya, kita dianjurkan untuk mengisi bulan ini dengan kebaikan dan meningkatkan kualitas kehambaan,” ujar Masmuni kepada nidianews.com, Jumat (27/6/2025).

Sebagai bentuk nyata dari semangat tersebut, Kanwil Kemenag Babel akan menggelar kegiatan bertajuk “Lebaran Kehambaan” pada pekan depan, dengan membagikan sebanyak 12.000 bingkisan kepada anak yatim piatu, fakir miskin, dan kaum difabel di seluruh wilayah Bangka Belitung.

Masmuni menjelaskan bahwa pembagian paket tersebut merupakan bagian dari program Kementerian Agama RI yang disinergikan secara nasional.

Kanwil Kemenag Babel menyiapkan 5.000 bingkisan, dan masing-masing dari tujuh Kemenag Kabupaten dan Kota di Babel menyiapkan 1.000 bingkisan. Fokus utamanya adalah menyentuh langsung saudara-saudara kita dari kalangan dhuafa, yatim, dan kaum lemah lainnya,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa bulan Muharram kerap disebut sebagai ‘Lebaran’-nya para dhuafa dan yatim piatu, karena dianjurkan untuk memperbanyak santunan dan kepedulian sosial.

Tak ada alasan lagi. Mari kita sambut bulan mulia ini dengan optimisme etik kehambaan. Semoga setiap amal kita menjelma menjadi energi positif untuk menjalani ubudiyah yang lebih berkualitas ke depan,” tutup Masmuni. (AS)

error: Content is protected !!