Pangkalpinang, nidianews.com – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak melakukan kunjungan kerja ke wilayah Korem 045/Garuda Jaya, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (2/6). Dalam lawatannya kali ini, Kasad didampingi langsung oleh Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana, dengan fokus pada penguatan program ketahanan pangan nasional serta sinergi antar-lembaga di daerah.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis, Danrem 045/Gaya beserta jajaran, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, unsur Forkopimda, serta Pj Wali Kota Pangkalpinang.
Dalam sesi wawancara bersama awak media, Jenderal Maruli menekankan pentingnya membangun komunikasi yang harmonis antara TNI dengan para pemangku kepentingan di daerah. Menurutnya, kolaborasi yang erat dapat mempercepat penyelesaian berbagai persoalan masyarakat dan pembangunan wilayah.
“Kami merasakan, kalau komunikasi langsung dengan pejabat daerah seperti gubernur, kapolda, ketua DPRD, bupati, dan wali kota bisa dijalankan dengan baik, maka banyak masalah yang bisa kita selesaikan bersama,” ujarnya.
Kasad juga menyebutkan adanya komitmen bersama antara TNI dan pemerintah daerah untuk menjalankan sejumlah proyek strategis, khususnya yang berkaitan dengan ketahanan pangan. Salah satu inisiatif yang tengah disiapkan adalah alokasi lahan pertanian di setiap kabupaten.
“Tadi Pak Gubernur menyampaikan akan disiapkan 50 hektare lahan di tiap kabupaten. Ini tentu akan sangat membantu, khususnya dalam penempatan prajurit yang bisa turut mendukung kegiatan pertanian,” katanya.
Dalam penguatan struktur pertahanan di daerah, Jenderal Maruli juga mengungkapkan rencana TNI untuk meresmikan 50 batalyon baru serta sejumlah Kodam tambahan guna memperpendek jarak komando dan mempercepat pembangunan daerah.
“Kodam yang sebelumnya mencakup lima provinsi akan kita bagi dua. Di Kalimantan Selatan dan Tengah, misalnya, akan dibentuk Kodam baru agar akses tidak perlu lagi ke Jakarta,” jelasnya.

Selain fokus pada restrukturisasi organisasi, Jenderal Maruli juga menyoroti pentingnya program Dapur Sehat yang kini menjadi prioritas TNI bersama Persit KCK. Program ini bertujuan mendorong kemandirian pangan di tingkat lokal dengan mengoptimalkan potensi pertanian, peternakan, dan perikanan daerah.
“Kami sudah siapkan seribu titik dapur sehat. Saat ini sekitar 80 sudah beroperasi, 50 sedang dalam tahap pembangunan fisik, dan 37 lainnya masih proses pengerjaan,” ungkapnya.
Ia berharap setiap daerah dapat memenuhi sendiri kebutuhan dasar pangan seperti telur, daging, ayam, dan sayur tanpa bergantung pada pasokan dari luar daerah. Untuk mendukung hal itu, koperasi-koperasi lokal akan diperkuat melalui program Koperasi Merah Putih yang menyediakan sarana logistik dan transportasi hasil pertanian.
“Permasalahan di daerah seperti distribusi dan pendinginan hasil panen harus kita tangani bersama. Kalau ini terkoordinir dengan baik, dampaknya akan sangat besar,” ujarnya.
Mengakhiri kunjungannya, Kasad mengingatkan bahwa tantangan pasti akan dihadapi, namun semangat gotong royong dan soliditas antarinstansi akan menjadi kunci keberhasilan.
“Kalau program ini bisa kita selesaikan dalam satu atau dua tahun, itu sudah sangat hebat. Indonesia ini negara besar dan kompleks. Tapi saya yakin, kalau kita kompak, semua bisa diselesaikan lebih cepat,” tutupnya. (*)