Penanggulangan banjir di wilayah Bangka
Pangkalpinang, nidianews.com – Dandim 0413 Bangka Kolonel ARM F Andrean Gitrias mensiagakan personil di berapa titik lokasi banjir. Hal ini dilakukan agar personil Kodim 0413 Bangka bisa cepat melakukan penanggulangan musibah bencana.
“Sudah dibuktikan pada saat musim kemarau, banyak terjadi kebakaran hutan dan lahan, segera bisa ditanggulangi,” jelas Dandim 0413 Bangka Kolonel ARM F Andrean Gitrias, ditemui nidianews.com, Senin (15/1/2024) di Genas Kecamatan Tamansari Pangkalpinang.
Menurut Dandim, dengan adanya musim penghujan ini maka Kodim 0413 Bangka mensiagakan personil pasukan dalam penanggulangan banjir, sebagai upaya untuk mendukung pemerintah daerah.
Kodim 0413 Bangka tidak hanya fokus pada tanggapan darurat tetapi juga memiliki visi jangka panjang. Mereka terus mengembangkan strategi adaptasi dan mitigasi untuk meminimalkan risiko banjir di masa depan. Pendekatan ini menunjukkan komitmen mereka untuk melindungi keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
Dikemukakan Kolonel ARM F Andrean, bahwa mereka juga mempelajari serta menganalisa sebab terjadinya banjir di beberapa titik di wilayah Kodim 0413 Bangka.
Adanya kolaborasi dengan beberapa pihak, kata Dandim, akan dapat mencari solusi yang terbaik.
Kodim 0413 Bangka membawahi wilayah teritorial Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka dan Bangka Tengah.
“Untuk di Wilayah Bangka Tengah, ada terdapat di beberapa titik yang terdampak banjir, di wilayah Silok Pangkalanbaru,” ujarnya.
Sedangkan untuk di Kabupaten Bangka, terdapat di Kayu Besi. Dandim juga memerintahkan para Danramil yang berada di bawah teritorial Kodim 0413 Bangka, untuk dapat memberikan laporan.
Penyiagaan personil, strategi penanggulangan, kolaborasi lintas lembaga, dukungan psikologis, dan komitmen jangka panjang adalah pilar-pilar utama dari pendekatan Kodim 0413 Bangka dalam menghadapi banjir. Semua ini menyiratkan tekad yang kuat untuk melindungi masyarakat dan memberikan contoh nyata dari bagaimana kesiapsiagaan dapat menjadi kunci dalam menjaga keamanan bersama.
“Karena keterbatasannya, maka perlu dilakukan kolaborasi, komunikasi dengan seluruh pihak, mudah-mudahan respon akan lebih cepat,” jelasnya.(AS)
