Menteri Pendidikan Abdul Mu’ti
Pangkalpinang, nidianews.com – Minggu tanggal 19 Januari 2025, GOR Sahabudin di Jalan Pulau Pelepas, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dipenuhi sorak-sorai semangat ratusan pelajar dari tingkat SD hingga SMA.
Mereka bersama-sama mengikuti Senam Anak Sehat, sebuah kegiatan yang dipimpin langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti. Program ini merupakan salah satu inisiatif unggulan kementerian yang mengangkat tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat demi tercapainya visi Generasi Emas Indonesia 2045.
Prof. Abdul Mu’ti menekankan bahwa Senam Anak Indonesia Hebat dirancang dengan visi yang lebih luas dari sekadar aktivitas jasmani.
“Senam ini adalah komponen integral dari kurikulum pendidikan jasmani yang bertujuan meningkatkan vitalitas kesehatan, kemampuan fokus, serta antusiasme siswa dalam proses pembelajaran.” ujarnya.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi lokasi kelima yang dikunjungi dalam rangka sosialisasi program ini, setelah sebelumnya dilaksanakan di Riau, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta. Tidak hanya di lapangan, program ini juga mendapatkan sambutan luar biasa di dunia maya, di mana video senamnya telah ditonton lebih dari 9 juta kali melalui kanal YouTube Kementerian.
Senam Anak Indonesia Hebat dirancang untuk memberikan manfaat komprehensif bagi tumbuh kembang anak. Selain memperkuat kebugaran fisik, program ini juga diarahkan untuk menanamkan karakter positif seperti kedisiplinan, kolaborasi, dan kemampuan berkonsentrasi.
Prof. Abdul Mu’ti menegaskan pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam mendukung implementasi kebiasaan sehat ini. Kementerian merumuskan tujuh kebiasaan mendasar untuk membangun generasi unggul:
- Bangun Lebih Awal dan Konsumsi Sarapan Bergizi
- Aktivitas Fisik yang Teratur
- Mengembangkan Kebiasaan Membaca dan Belajar Mandiri
- Menjaga Kebersihan Pribadi dengan Baik
- Menghormati dan Memuliakan Orang Tua serta Guru
- Melakukan Kebaikan kepada Sesama
- Menggunakan Teknologi secara Bijaksana dan Bertanggung Jawab
Ketujuh kebiasaan ini akan diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan dengan pendekatan kurikulum yang berkelanjutan, disertai evaluasi rutin guna memastikan efektivitasnya.
Senam ini tidak hanya berfungsi sebagai bentuk olahraga tetapi juga menjadi medium pembelajaran yang menyatukan aspek fisik, mental, dan sosial.
“Kesehatan anak-anak adalah pondasi untuk menciptakan generasi masa depan yang kuat dan kompetitif,” kata Prof. Abdul Mu’ti.
Kementerian juga telah menyiapkan modul pelatihan senam serta menyelenggarakan workshop bagi guru pendidikan jasmani di seluruh penjuru negeri untuk mendukung program ini.
Keberhasilan program ini bergantung pada kerja sama berbagai pihak. Prof. Abdul Mu’ti menyerukan kepada media, tokoh masyarakat, dan pemangku kebijakan lainnya untuk terus mendukung penyebarluasan program ini.
“Kami percaya bahwa senam ini tidak hanya relevan untuk anak-anak, tetapi juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas, termasuk orang dewasa,” tambahnya.
Selain membahas senam, Prof. Abdul Mu’ti juga menyinggung rencana pelaksanaan pembelajaran di bulan Ramadan.
“Kami menyebutnya bukan liburan, melainkan pembelajaran Ramadan,” ujarnya.
Kebijakan ini sedang dalam tahap finalisasi, menunggu persetujuan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, serta Menteri Dalam Negeri. Surat edaran akan segera diterbitkan setelah melalui proses tanda tangan dari ketiga menteri terkait.
Dengan inisiatif seperti Senam Anak Indonesia Hebat, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menunjukkan komitmen serius dalam mencetak Generasi Emas 2045. Melalui program ini, anak-anak Indonesia diharapkan menjadi individu yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.
“Kami berharap program ini dapat menjadi kebiasaan yang mengakar, baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat luas,” tutup Prof. Abdul Mu’ti dengan optimisme. (RE)