Bangka Barat, nidianews.com – Museum Timah Indonesia (MTI) Mentok yang dikelola PT Timah selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan maupun pelajar dan mahasiswa untuk mengetahui dan mengenal sejarah timah dan juga Kota Mentok, Kabupaten Bangka Barat.
Seperti kali ini, rombongan mahasiswa dan dosen dari Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) turut melaksanakan kunjungan ke Museum Timah Indonesia usai berkunjung ke Division Processing and Refinery PT Timah Tbk, Rabu (25/6/2025) sore.
Para mahasiswa tampak antusias berkeliling dan melihat berbagai koleksi yang ada di Museum, tidak hanya bisa melihat tentang peralatan penambangan timah dari masa ke masa, di Museum Timah Indonesia Mentok ini mahasiswa juga mendapatkan informasi tentang Kota Mentok.
Dosen pembimbing Polman Babel, Harwadi, mengungkapkan pentingnya pelestarian Museum Timah Mentok sebagai bagian dari warisan sejarah yang tidak ternilai.
“Museum ini harus dilestarikan, dipertahankan, bahkan dikembangkan. MTI Mentok bisa menjadi agen promosi daerah sekaligus sarana edukasi bagi pelajar dan mahasiswa untuk mengenal sejarah Bangka Belitung secara lebih mendalam,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa upaya pelestarian museum tidak bisa hanya bergantung pada PT Timah, melainkan membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah daerah.
“MTI Mentok adalah museum tertua dan paling lengkap untuk mengetahui sejarah Pulau Bangka, khususnya soal pertambangan timah. Jangan sampai hilang. Pemerintah daerah harus ikut ambil bagian untuk mendukung keberlanjutannya,” tambahnya.
Kunjungan ke MTI Mentok juga memberikan kesan mendalam bagi para mahasiswa. Aidil, salah satu mahasiswa, menilai MTI Mentok menyajikan informasi sejarah yang sangat lengkap dan mendalam.
“Dari sudut pandang saya, MTI Mentok ini sangat kompleks dan lengkap. Penjelasan tentang sejarah Kota Mentok dan asal-usul timah sangat detail disampaikan oleh pengelola museum,” katanya.
Senada dengan itu, Meida, mahasiswi Program Studi Rekayasa Perancangan Polman Babel, mengaku mendapat banyak wawasan baru setelah mengikuti kunjungan tersebut.
“Museum ini sangat bagus. Kita bisa belajar banyak tentang sejarah Kota Mentok, termasuk pertambangan dan budayanya. Apalagi bagi kami yang belum pernah ke sini sebelumnya, ini pengalaman yang sangat berharga,” ungkap Meida. (*)
sumber: www.timah.com