Jakarta, nidianews.com – Di penghujung tahun 2025, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Di bawah kepemimpinan Gubernur Hidayat Arsani, Pemprov Babel meraih penghargaan kategori Capaian Finalisasi Kunjungan Pemeriksaan HIV Tertinggi Tahun 2025 pada Puncak Peringatan Hari AIDS Sedunia 2025.
Penghargaan tersebut menjadi bukti nyata komitmen dan keseriusan Pemprov Babel dalam memperkuat upaya penanggulangan HIV/AIDS, khususnya melalui peningkatan akses pemeriksaan dan deteksi dini di masyarakat.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dante Saksono Harbuwono, kepada perwakilan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung dalam acara Peringatan Hari AIDS Sedunia 2025 yang digelar di Jakarta, Senin (15/12/2025).
Capaian ini sekaligus menambah deretan prestasi nasional yang diraih Pemprov Babel di era kepemimpinan Gubernur Hidayat Arsani. Sebelumnya, Pemprov Babel juga menerima berbagai penghargaan atas kinerja sektor kesehatan serta predikat sebagai pemerintah provinsi terinformatif dalam penyelenggaraan keterbukaan informasi publik.
Dalam sambutannya, Prof. Dante Saksono Harbuwono menegaskan komitmen Kementerian Kesehatan RI untuk terus memperkuat penanggulangan HIV/AIDS melalui percepatan identifikasi kasus, perluasan akses pengobatan, perlindungan hak asasi manusia bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA), serta penghapusan stigma dan diskriminasi di tengah masyarakat.
βTema Hari AIDS Sedunia tahun ini, βBersama Hadapi Perubahan: Jaga Keberlanjutan Layanan HIVβ, menjadi pengingat bahwa perjuangan melawan HIV membutuhkan respons yang komprehensif, adil, dan merata,β ujar Dante.
Senada dengan itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Murti Utami, menyampaikan bahwa tema peringatan Hari AIDS Sedunia tahun ini menegaskan urgensi transformasi layanan HIV/AIDS yang adaptif, inklusif, dan berbasis hak asasi manusia.
βPemerintah Indonesia bersama seluruh pemangku kepentingan berkomitmen memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal dalam upaya mencapai eliminasi HIV/AIDS pada tahun 2030,β tegas Murti. (*)
