Menurutnya, ada belasan pelajar yang ikut belajar membatik. Harapannya dengan adanya keahlian ini ini mereka bisa berkembang dan mandiri. Dengan dukungan PT Timah juga produksi batik dari SLB Negeri Mentok terus bertambah.
“Sudah ada perkembangan, sebelumnya kita punya sekitar tiga motif, tapi sekarang motig kita lebih varian seperti sudah ada motif tari melayu, wisma ranggam, mentilin dan juga ada motif logo timah yang dikembangkan,” ujarnya.
Ia berharap, PT Timah dapat terus dapat berkolaborasi dengan sekolah mereka untuk melaksanakan program peningkatan keahlian penyandang disabilitas khususnya siswa mereka.
“Kita harapkan kolaborasi ini bisa berlanjut menyentuh pada aspek lainnya dan keterampilan yang lain. Karena kita memang membutuhkan dukungan pihak dunia usaha dan dunia industri,” ucapnya.
Sementara itu, Departement Head Corporate Communication PT Timah Anggi Siahaan mengatakan, PT Timah terus menjalankan inisiatif program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat untuk memberikan manfaat bagi warga. Salah satunya dengan menyasar kelompok disabilitas.
“Perusahaan turut mengambil peran membantu para penyandang disabilitas untuk mendapatkan akses pendidikan, ekonomi dan perlindungan sosial. PT Timah berkomitmen menunjukkan kepedulian kepada para penyandang disabilitas melalui program tanggung jawab sosial,” ucapnya. (*)
sumber: www.timah.com