Pangkalpinang, nidianews.com — Sore ini menjadi momen penting bagi pasangan Saparudin atau akrab disapa Udin dan Dessy Ayu Trisna. Didampingi jajaran partai pengusung, keduanya resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang di Kantor KPU Kota Pangkalpinang, Jumat (27/6/2025).
Pasangan ini diusung oleh enam partai politik, yakni PDI Perjuangan, PAN, PPP, PKB, Partai Demokrat, dan PKN. Kehadiran para pimpinan dan kader partai pengusung turut menambah semangat dan keyakinan mereka dalam memulai langkah menuju Pilwako 2025.
“Hari ini saya didampingi Ibu Dessy dan seluruh partai pengusung. Kami sangat senang dan bersyukur karena sudah resmi diterima oleh KPU. Kami maju sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Pangkalpinang bukan atas dasar ambisi, melainkan karena niat tulus untuk membangun kota kelahiran kami,” ujar Udin usai pendaftaran.
Udin mengungkapkan rasa terharunya atas dukungan besar dari partai-partai yang sebelumnya tidak mereka duga akan ikut bergabung dalam koalisi.
“Awalnya kami hanya bersama PDI Perjuangan, tapi ternyata teman-teman dari partai lain juga ikut bergabung dan memberi rekomendasi dengan semangat tinggi. Ini luar biasa. Ini bukan sekadar dukungan politik, tapi bentuk kepercayaan dan semangat untuk membangun Pangkalpinang bersama,” lanjutnya.
Meskipun masih ada beberapa dokumen administrasi yang perlu dilengkapi, Udin meyakinkan bahwa seluruh proses akan diselesaikan dalam waktu dekat.
“Proses ini berjalan cukup cepat dan dinamis, jadi ada beberapa hal yang masih kami lengkapi. Tapi insya Allah malam ini semua akan rampung,” kata dia.
Menurut Udin, keterlibatan banyak partai menjadi energi baru bagi mereka dalam menghadapi kontestasi politik mendatang. Ia menilai keberagaman partai pengusung mencerminkan aspirasi masyarakat Pangkalpinang yang ingin perubahan dan kemajuan.
“Partai politik adalah cerminan suara rakyat. Rekomendasi mereka menjadi suntikan semangat bagi kami. Kami akan bersinergi dengan seluruh partai untuk menyiapkan strategi menuju kemenangan di Pilkada ini,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan awak media mengenai jargon kampanye, Udin hanya tersenyum.
“Kalau saya sih biasa saja. Tapi Ibu Dessy bilang katanya ‘bersahaja’ itu cocok. Kalau teman-teman wartawan punya saran, boleh juga kita dengar. Intinya kami ingin menghadirkan pemimpin yang dekat, sederhana, dan bekerja nyata,” imbuhnya.
Sebagai seorang akademisi, Udin menegaskan bahwa ilmu dan pengalaman yang dimilikinya selama ini tidak akan berhenti di ruang kelas.
“Saya ingin ilmu yang saya pelajari bisa diterapkan langsung untuk membangun Pangkalpinang. Kami ingin menyelesaikan persoalan-persoalan kota dengan pendekatan ilmiah, terukur, dan berkeadilan,” jelasnya.
Sementara itu, Dessy Ayu Trisna menyampaikan bahwa keikutsertaannya dalam Pilwako ini adalah amanah yang diyakininya sebagai panggilan untuk berbuat lebih banyak bagi masyarakat.
“Saya lahir dari ibu yang kuat, dan kini saya pun seorang ibu. Menjadi perempuan bukan alasan untuk diam. Justru saya merasa ini adalah tugas mulia dari Allah untuk ikut membangun kota ini, terutama dalam memperjuangkan hak perempuan, anak-anak, dan keluarga,” tutur Dessy.
Dessy juga menekankan pentingnya empati dan kepekaan dalam memimpin.
“Kami ingin membawa warna baru dalam kepemimpinan. Dengan hati, dengan niat baik, dan dengan kerja nyata. Kami percaya, perempuan memiliki peran penting dalam perubahan,” katanya.
Di akhir wawancara, pasangan Udin–Dessy mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondusivitas pesta demokrasi ini.
“Mari kita rayakan Pilkada ini dengan damai, sejuk, dan penuh semangat membangun. Ini bukan soal siapa menang, tapi bagaimana Pangkalpinang bisa lebih baik ke depan,” pungkas mereka.
Dengan komposisi dan semangat yang mereka usung, pasangan Udin–Dessy tampaknya siap menjadi poros alternatif yang kuat dalam kontestasi Pilwako Pangkalpinang 2025.(*)
