Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
WhatsApp Image 2025-06-01 at 09.21.15
Mitra
Musiqo Music GoDaddy Store Image
Suara Pembaca

Sisi Lain Dari Ibadah Haji

×

Sisi Lain Dari Ibadah Haji

Sebarkan artikel ini

Segala bentuk ucapan dan tindakan yang merendahkan Tuhan dianggap sebuah pelanggaran terhadap iman, Mengikuti al-Qur’an surat at-Taubah 55-56 Allah memperingatkan dengan tegas bahwa mereka yang mengolok-olok Allah, ayatNya dan RasulNya menjadi kafir setelah sebelumnya beriman.

Islam melarang bercanda tentang hal-hal keagamaan yang melibatkan Allah dan Rasul, karena menunjukkan kekurangan perhormatan terhadap Allah dan Rasul serta nilai-nilai ajaran agama.

Ketiga, tidak menghina orang lain, misalnya menghina asal etnis, cara berpakaian, logat bicara, menjelekkan keadaan fisik, warna kulit seseorang dan lainnya.

Kita memahami bahwa jamaah haji datang dari beragam etnis atau suku, maka kita wajib menjaga hal-hal yang sensitif dalam candaan.

Termasuk tema-tema yang sensitif seperti politik, perbedaan mashab dan lainnya.

Keempat ; tidak bercanda secara berlebihan. Mengikuti Habib Abdullah bin Husain bin Thahir dalam kitabnya Sullamut Taufiq bahwa bercanda ” bercanda dibolehkan selama tidak dilontarkan secara berlebihan. Dia meneruskan sesungguhnya termasuk berkhianat jika kamu menceritakan
rahasia teman kamu, sama halnya seperti candaan yang berlebihan atau keterlaluan dan terus menerus.

Candaan yang keterlaluan dapat menyebabkan banyak tertawa, banyak tertawa dapat menyebabkan matinya hati dan menghilangkan kewibawaan (Elok Nuri, 2023) karena itu Islam melarang bercanda secara berlebihan.

Sendagurau Membersamai Perjalanan Jamaah Haji

Kapan sebenarnya kita mulai beribadah dalam ibadah haji. Nilai ibadah dalam perjalanan ibadah haji sebenarnya telah dimulai ketika kita melangkahkan kaki dari kediaman kita dengan niat
menunaikan ibadah haji.

Seyogianya dalam setiap detik perjalanan kita telah dilandasi nilai ibadah.

Semua sikap, perilaku dan ucapan sudah terpilihara dari ucapan dan tindakan yang mengarah kesiapan. Karena yang demikian merupakan bagian dari kesempurnaan ibadah haji.

Suatu kondisi yang dekat dengan ini adalah sikap, perilaku dan ucapan ketika bercanda.

Dalam bercanda masingmasing jamaah membawa siatem nilai budaya masing-masing karena kita hadir dalam beragam etnis. Ibadah haji membutuh durasi waktu relatif panjang mencapai 30 – 40 hari perjalanan pergi dan pulang.

Dengan frekuensi waktu relatif panjang tersebut memungkinkan semua jamaah manfaatkan waktu untuk bercanda, kendati dalam frekuensi relatif berbeda sesuai dengan tipologi masing-masing
jamaah.

Bercanda atau bergurau dapat terjadi ketika para jamaah haji selesai melakukan syari’at haji, para jamaah haji kembali melakukan interaksi antar sesama baik ketika di hotel, maktab atau makan bersama terbuka peluang untuk bercanda atau bersendagurau.

Tidak terbantahkan bahwa bercanda dapat membuat orang tertawa dan mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan pikiran, bisa membuat syaraf menjadi relek, menciptakan suasana menjadi akrab, dapat memgembirakan dan merelaksasi hati.

Kendatipun terkandung nilai pahala, tetapi konteks melaksanakan ibadah haji tertawa yang keras di tempat suci misalnya masjid Nabawi, masjidil Haram, arafah, Musdalifah dan Mina dan beberapa tempat sakral lainnya yang merupakan area suci adalah suatu perbuatan yang tidak pantas dan tidak
wajar.

Ketika berada pada area ibadah ini para jamaah harus fokus pada kegiatan ibadah seperti zikir, morojaah, berdoa dan amalan lainnya.

error: Content is protected !!