Pangkalpinang,nidianews.com – Kapal nelayan Kurau mengalami mati mesin saat berada di sekitar Perairan Tanjung Beriga.
Kapal dengan panjang 13 meter dinahkodai Abdul Fatah (L/46) bersama anaknya Ilham (L/17) merupakan nelayan Desa Kurau, sebelumnya pada 22 februari 2025 pukul 17.00 WIB berangkat memancing menggunakan perahunya dari Kurau menuju Sadai.
Namun saat tiba di Perairan Beriga, Kabupaten Bangka Tengah, 23 Februari 2025 pukul 14.00 WIB, kapal korban tersebut mengalami mati mesin.
Pemilik kapal pun mencoba melakukan perbaikan, namun hingga malam hari mesin belum bisa menyala dan memutuskan untuk lego jangkar di perairan tersebut pada koordinat 2°29’5.23″S-106°46’47.63″E sembari mencoba memperbaiki lagi.
Dikarenakan tidak kunjung hidup, pagi harinya Korban kemudian melaporkan hal tersebut ke saudaranya untuk meminta bantuan evakuasi. Kemudian saudara korban menghubungi kansar pangkalpinang untuk meminta bantuan SAR.
Mendapat informasi adanya kapal mati mesin, Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang memberangkatkan 1 Tim Rescue menuju lokasi korban yang berada di perairan Tanjung Beriga untuk mengevakuasi mereka.
Tim SAR Gabungan yang terdiri dari, Rescuer Kansar Pangkalpinang dan ABK KN SAR Karna bergerak menuju lokasi korban dengan menggunakan kapal RBB (Rigid Bouyancy Boat) milik Basarnas guna mengevakuasi sekaligus menarik kapal korban kembali ke Dermaga Kurau.
Tim SAR berhasil menemukan posisi kapal korban pada pukul 14.00 wib dalam keadaan lego jangkar.
Tim kemudian berkoordinasi dengan nahkoda kapal dan menanyakan kondisi mereka dan dalam keadaan sehat. Tim kemudian segera melakukan penarikan terhadap kapal korban menuju dermaga kurau.
Kakansar Pangkalpinang I Made Oka Astawa, menerima informasi terkait seorang nelayan yang membutuhkan bantuan evakuasi.
Tim Rescue kemudian segera kami kirimkan kelokasi korban di sekitaran Perairan Tanjung Beriga menggunakan RBB (Rigid Bouyancy Boat).
Selanjutnya sekitar pukul 14.00 WIB, Senin (24/2/2025) tim mengkonfirmasi berhasil menemukan kapal dan kedua korban dalam keadaan selamat. Selanjutnya proses penarikan kapal tersebut menuju dermaga kurau.
“Semoga proses penarikan dapat berjalan dengan lancar hingga tiba di Dermaga Kurau” kata Oka. (*)