Bangka Barat, nidianews.com – Dua orang nelayan asal Bangka Barat yang sempat dilaporkan hilang kontak akhirnya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat oleh Tim SAR Gabungan. Proses evakuasi dilakukan setelah kapal yang mereka gunakan mengalami kerusakan mesin dan hanyut ke arah Perairan Pulau Tujuh.
Kedua nelayan tersebut, Lahendi (30) dan Acok (53), awalnya bertolak dari Pantai Keranggan pada 22 Juni 2025 pukul 18.00 WIB menuju Perairan Tanjung Ular untuk menjemput kapal rekan mereka yang juga mengalami kerusakan mesin dan tengah lego jangkar di perairan tersebut.
Namun, pada pukul 20.15 WIB kapal mereka tak kunjung tiba dan tidak dapat dihubungi. Rekan mereka yang sudah menunggu mencoba melakukan kontak, namun gagal. Kekhawatiran mulai muncul, hingga akhirnya pihak keluarga diberitahu mengenai kejadian ini.
Keesokan harinya, pada 23 Juni 2025 sekitar pukul 11.30 WIB, pihak keluarga sempat berhasil menghubungi korban yang mengabarkan bahwa kapal mereka mengalami mati mesin dan terseret arus ke arah Pulau Tujuh. Mereka telah berupaya memperbaiki mesin sejak malam hari dan baru berhasil memperbaikinya pada pukul 16.01 WIB. Meski demikian, kecepatan kapal sangat terbatas sehingga mereka memutuskan kembali ke Pantai Keranggan.
Namun, komunikasi kembali terputus. Menjelang malam, sekitar pukul 18.00 WIB, keluarga korban melapor ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Pangkalpinang untuk meminta bantuan evakuasi.
Kakansar Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, mengungkapkan bahwa setelah menerima laporan, satu tim Rescue dari Unit Siaga SAR (USS) Mentok langsung dikerahkan ke lokasi menggunakan kapal cepat RIB Basarnas. “Kami mendapatkan informasi bahwa kapal korban mengalami kerusakan mesin dan hanyut ke arah Pulau Tujuh. Tim SAR segera dikerahkan untuk melakukan pencarian,” jelasnya.
Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Rescuer USS Mentok, BPBD Bangka Barat, RAPI, dan keluarga korban langsung bergerak melakukan penyisiran pada malam hari, namun hingga pukul 23.00 WIB, kapal korban belum ditemukan.
Keesokan paginya, 24 Juni 2025 pukul 06.30 WIB, pencarian dilanjutkan. Sekitar pukul 09.35 WIB, kapal korban akhirnya berhasil ditemukan dalam keadaan melaju sangat pelan. Kedua nelayan ditemukan dalam kondisi selamat, meskipun kapal mereka masih bermasalah.
“Kami langsung mengevakuasi para korban ke kapal RIB dan menarik kapal mereka menuju Pantai Keranggan. Para korban kemudian diserahkan kepada keluarga dalam keadaan sehat,” kata Oka.
Ia juga menambahkan bahwa rekan korban yang lebih dulu mengalami kerusakan mesin di Perairan Tanjung Ular telah dijemput oleh kapal lainnya dan juga dalam kondisi selamat.
“Atas nama Basarnas, saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh unsur SAR gabungan yang terlibat. Sinergi ini sangat membantu dalam mempercepat proses penyelamatan,” tutupnya. (*)