Pangkalpinang, nidianews.com – Forum Kerja Wartawan Bangka Belitung (FKWB) menggelar kegiatan edukatif dan rekreatif dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025 di Sekolah Alam Pangkalpinang, Senin (11/8/2025). Kegiatan ini diisi dengan beragam aktivitas yang bertujuan memberikan ruang ekspresi, pembelajaran, serta motivasi bagi anak-anak di wilayah Bangka Belitung.
Ketua FKWB, Ruci Candra, menegaskan bahwa anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus mendapat perhatian serius dari semua pihak.
“Bagi kami di FKWB, anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus kita lindungi, kita bimbing, dan kita beri ruang seluas-luasnya untuk tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia. Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan kesempatan bagi mereka untuk berekspresi, belajar hal-hal baru, sekaligus menemukan motivasi untuk meraih cita-cita,” ujarnya.

Ruci menambahkan, peringatan Hari Anak Nasional tidak boleh berhenti sebagai seremoni belaka, melainkan menjadi momentum untuk memastikan terpenuhinya hak-hak anak mulai dari hak mendapatkan pendidikan, hak bermain, hak berpendapat, hingga hak memperoleh kasih sayang dan perlindungan.
“Kami berharap anak-anak Bangka Belitung dapat lebih percaya diri, berani bermimpi, dan semangat menggapai masa depan. Kepada semua pihak yang sudah mendukung dan berpartisipasi, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat bahwa anak-anak adalah aset paling berharga yang dimiliki bangsa,” tambahnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini IPTU Windu, Panit Subdit 4 Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Babel, mewakili Kapolda Irjen Pol Hendro Pandowo. Ia menyoroti masalah perundungan (bullying) yang masih ditemukan di sejumlah sekolah, termasuk kasus terbaru di Bangka Selatan yang masih dalam penyelidikan.
“Bullying adalah masalah sensitif dan sangat berbahaya bagi perkembangan anak. Sesuai amanah Kapolda, setiap minggu kami melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman tentang bahaya kekerasan, baik verbal, fisik, maupun seksual,” jelasnya.
“Kami apresiasi FKWB yang sudah memfasilitasi kegiatan ini. Artinya, bukan hanya aparat penegak hukum yang bergerak, tetapi juga rekan-rekan wartawan punya pemikiran yang sama. Ke depan, kita berharap bisa menjangkau sekolah-sekolah lain bersama,” imbuh IPTU Windu.

Dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Babel, Nurmala Dewi mengapresiasi kegiatan yang dianggap sangat bermanfaat untuk membangun kesadaran bersama dalam melindungi anak.
“Anak adalah titipan Tuhan yang harus dibesarkan dengan fondasi yang baik agar masa depannya cerah. Sekolah adalah rumah kedua, sehingga guru dan orang tua harus bersinergi. Jika ada kekerasan atau bullying, selesaikan dengan duduk bersama supaya anak tidak trauma,” pesannya.
Sementara itu, Humas Sekolah Alam Pangkalpinang, Muhammad Arifin Saddoen, M.Pd., menilai kegiatan ini sebagai bentuk kolaborasi positif antara media, lembaga perlindungan anak, dan sekolah.
“Dasar seorang guru adalah mencintai anak. Dengan cinta, kita bisa membersamai proses tumbuh kembang mereka secara optimal. Kami di Sekolah Alam berusaha menghindari kekerasan dan bullying, baik verbal maupun non-verbal. Momentum seperti ini menjadi strategi luar biasa untuk memberikan wawasan dari pihak eksternal kepada siswa kami,” kata Arifin.
Kegiatan yang berlangsung di lingkungan asri Sekolah Alam Pangkalpinang ini diisi dengan permainan edukatif, diskusi interaktif tentang hak-hak anak, sesi berbagi pengalaman, serta kampanye *Stop Kekerasan pada Anak*. Acara ditutup dengan deklarasi bersama untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, ramah, dan bebas bullying.
Dengan semangat kolaborasi yang terjalin, FKWB bersama mitra berharap gerakan ini menjadi langkah awal bagi upaya berkelanjutan dalam menciptakan Bangka Belitung sebagai wilayah yang ramah anak, di mana setiap anak dapat tumbuh dengan bahagia dan meraih masa depan gemilang. (RE)