Wenzhou, nidianews.com – Universitas Bangka Belitung (UBB) melalui delegasi resmi melakukan kunjungan kerja ke sejumlah lembaga pendidikan dan perusahaan di Kota Wenzhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok. Kunjungan ini dipimpin langsung Rektor UBB, Prof. Dr. Ibrahim, M.Si, didampingi Ketua Asosiasi Alam Raya, Willyanto, SE.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat kerja sama akademik, penelitian, serta pengembangan pertanian berkelanjutan yang relevan bagi wilayah kepulauan, khususnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Turut mendampingi dalam rombongan tersebut Dekan Fakultas Pertanian, Perikanan dan Kelautan (FPPK) UBB, Riwan Kusmiadi, S.TP., M.Si, serta Prof. Dr. Eries Dyah Mustikarini, SP., M.Si, Kepala Pusat Penelitian LPPM UBB sekaligus Dosen Program Magister Pertanian.
Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Zhejiang Ruihai Biotechnology Co. Ltd, perusahaan yang mengembangkan teknologi budidaya padi di lahan pesisir berkadar garam tinggi. Delegasi UBB menyaksikan secara langsung inovasi pengelolaan tanah dan air payau melalui sistem tanam terpadu padi, kepiting, udang yang dinilai adaptif terhadap dampak perubahan iklim.

Menurut Prof. Ibrahim, teknologi pertanian yang mereka pelajari tersebut sangat relevan diterapkan di daerah pesisir Indonesia.
“Teknologi ini sangat relevan dikembangkan di wilayah pesisir, terutama di Provinsi Bangka Belitung yang memiliki karakteristik lahan serupa,” ujarnya.
Selain melakukan peninjauan lapangan, delegasi UBB juga berkunjung ke Seed and Seedling Science serta Wenzhou Vocational College of Science and Technology. Dalam kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara UBB dan Wenzhou Vocational College.
MoU ditandatangani oleh Presiden Wenzhou Vocational College of Science and Technology, Prof. Chen Lianmeng, bersama Rektor UBB Prof. Dr. Ibrahim, M.Si.
Kerja sama tersebut meliputi Kolaborasi riset pertanian tropis, Pertukaran dosen dan mahasiswa, Pengembangan teknologi hijau untuk ketahanan pangan.
Kolaborasi antara Indonesia dan Tiongkok ini diharapkan membuka peluang pengembangan model pertanian yang tangguh, produktif, serta ramah lingkungan di wilayah kepulauan. (*)




















