Pangkalpinang, nidianews.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang mengadakan Pelatihan Pengelolaan Usaha Homestay/Pondok Wisata sebagai bagian dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik yang dilaksanakan di Bangka City Hotel, Selasa (4/6/2024).
Langkah ini merupakan upaya untuk mendorong perkembangan sektor pariwisata lokal dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui pengembangan homestay dan pondok wisata.
Plt asisten II pemkot kota Pangkalpinang Juhaini yang mewakili Pj wali kota Lusje Anneke Tabalujan menyebut Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan kota pangkalpinang mengingat kedudukannya sebagai ibukota provinsi dan merupakan pusat aktifitas bisnis, jasa, dan perdagangan dan industri di provinsi kepulauan bangka belitung.
Kota pangkalpinang juga merupakan pintu gerbang dari pariwisata di provinsi kepulauan bangka belitung. Selain itu, pangkalpinang juga memiliki potensi karena terdapat beberapa objek wisata yang layak jual seperti pantai pasir padi serta beberapa objek wisata lainnya seperti desa wisata.
“Saat ini, kota pangkalpinang juga sudah memiliki 2 (dua) desa wisata, yaitu desa wisata sejagat (selindung jerambah gantung) dan desa wisata tua tunu. Selanjutnya, desa wisata juga akan dikembangkan di setiap kecamatan di kota pangkalpinang,” ungkap Juhaini.
Sektor pariwisata merupakan sektor yang paling kecil menimbulkan kerusakan karena prinsip pembangunan pariwisata adalah sustainable atau berkelanjutan. Pembangunan pariwisata berkelanjutan telah menjadi tren dunia saat ini, yang harus mempertimbangkan 3p : planet/alam, people/masyarakat dan prosperity/kesejateraan.
“Aspek people yaitu perhatian pada keinginan wisatawan, aspek planet adalah upaya merawat dan menjaga tempat-tempat wisata, dan aspek prosperity adalah perhatian pada nilai-nilai ekonomis dari sebuah tempat wisata,” imbuhnya.
Pelatihan ini memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Pengelola Homestay/Pondok Wisata. Memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi para pengelola homestay dan pondok wisata untuk mengelola usaha mereka dengan lebih profesional dan efisien.
“Dengan pelatihan ini, diharapkan homestay dan pondok wisata di Pangkalpinang mampu bersaing dengan destinasi wisata lainnya, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ucapnya.
Hal ini juga bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal melalui pengembangan usaha homestay dan pondok wisata yang berkualitas dan menarik bagi wisatawan. Memacu pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata yang dikelola dengan baik dan berkelanjutan.
kepala dinas Pariwisata kota Pangkalpinang Waspada mengatakan kegiatan ini diikuti 40 orang peserta yang merupakan pemilik, karyawan, pengelola usaha homestay, pondok wisata dan para pengurus desa wisata serta perwakilan pokdarwis di kota Pangkalpinang.
“Mereka inilah nantinya yang akan mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif serta desa witsa yang ada di Kota Pangkalpinang agar lebih maju dan bersaing dengan wilayah lainnya di tingkat nasional maupun ASEAN, sebagaimana sasaran pelatihan yang hendak dicapai,” Kata Waspada.
Pelatihan Pengelolaan Usaha Homestay/Pondok Wisata (DAK Nonfisik) yang diselenggarakan oleh Pemkot Pangkalpinang pada tahun 2024 merupakan langkah strategis untuk mengembangkan sektor pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.
“Dengan peningkatan kapasitas dan kualitas pengelola homestay dan pondok wisata, diharapkan Pangkalpinang dapat menjadi destinasi wisata yang semakin menarik dan kompetitif.” ucap Waspada.(RE)