Program PPM PT Timah: Berikan Manfaat Ekonomi Bagi Masyarakat
Pangkalpinang, nidianews.com – Sebagai perusahaan pertambangan yang merepresentasikan negara, keberadaan PT Timah di tengah masyarakat tidak hanya menjalankan proses bisnis, tapi berupaya memberikan manfaat dan dampak positif kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi.
Kehadiran PT Timah yang telah lama menjadi bagian dari masyarakat, memberikan dampak positif bagi masyarakat seperti penyerapan tenaga kerja lokal, serta kontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat.
PT Timah berkolaborasi dengan berbagai pemerintah, lembaga sipil, dan agensi pembangunan mendukung pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Salah satu program yang dilaksanakan PT Timah secara berkelanjutan yakni Program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Program PPM bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, baik secara individual maupun secara kolektif, sehingga dapat mencapai tingkat kehidupan yang lebih baik.
Program Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat PT Timah dilaksanakan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau.
Pada tahun 2023, PT Timah melaksanakan sejumlah program PPM yang dampaknya telah dirasakan manfaat oleh masyarakat.
Berikut Program PPM yang dilaksanakan PT Timah di tahun 2023 dan dampak yang telah dirasakan manfaatnya.
- Program Pemali Boarding School
Pemali Boarding School (PBS) didirikan pada tahun 2000 dengan tujuan menerima peserta didik dari berbagai latar belakang ekonomi, baik yang mampu maupun kurang mampu, selama memiliki prestasi.
Program ini diberikan kepada peserta didik kurang mampu dengan prestasi dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kabupaten Karimun (Provinsi Kepulauan Riau), dan Kabupaten Meranti
(Provinsi Riau).
Alumni hingga 2023 mencapai 851 orang, dengan beragam profesi seperti guru, dokter, dosen, polisi, karyawan BUMN, dan swasta. Saat ini, terdapat 108 orang yang tinggal di asrama dan bersekolah di SMA Negeri 1 Pemali Kabupaten Bangka
- Fishing Ground
Program Fishing Ground bertujuan untuk memberikan dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir yang terdampak oleh kegiatan tambang. Pelaksanaan Program Fishing Ground
dimulai di Pantai Rebo pada November 2020 dengan 101 rumpon, melibatkan kerjasama dengan nelayan, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta dievaluasi oleh akademisi Universitas Bangka Belitung. Pada tahun 2023, program ini diperluas dengan penurunan 60 rumpon di Desa Aik Antu Deniang dan 170 rumpondi Desa Rebo - Program Pelestarian Masyarakat Adat di Lingkar Tambang
Dalam hal pelestarian adat, Perseroan telah melakukan upaya pendekatan awal terhadap masyarakat adat Mapor di Desa Gunung Muda Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka.