Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
WhatsApp Image 2025-04-17 at 16.32.18
1743349695602
Idul Fitri 1456 Hijriah
nidianews banner
Mitra
Pangkalpinang

Akhmad Subekty Apresiasi Penerapan P5 di SD Al-Azhar Pangkalpinang: Sudah Terapkan Nilai Sejak 73 Tahun Lalu

×

Akhmad Subekty Apresiasi Penerapan P5 di SD Al-Azhar Pangkalpinang: Sudah Terapkan Nilai Sejak 73 Tahun Lalu

Sebarkan artikel ini

Pangkalpinang, nidianews.com – Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Pangkalpinang, Akhmad Subekty, memberikan apresiasi tinggi terhadap penerapan Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) oleh SD Al-Azhar Pangkalpinang. Hal tersebut ia sampaikan usai menghadiri selebrasi P5/P3MA yang digelar di Gedung Graha Kasih ISB Atma Luhur, Selasa (27/5).

Dalam wawancara, Subekty mengungkapkan bahwa meskipun P5 merupakan program resmi dari pemerintah, SD Al-Azhar ternyata telah sejak lama menerapkan nilai-nilai serupa melalui program P3MA (Program Pembentukan Pribadi Mandiri dan Aktif).

Yang jelas ini program pemerintah untuk P5, tapi ternyata Al-Azhar sejak berdiri 73 tahun yang lalu sudah menerapkan P3MA. P3MA ini sama persis dengan P5, program pemerintah kita yang menempatkan seorang murid bukan sebagai objek, tetapi sebagai subjek,” ujar Subekty.

Ia juga menyampaikan bahwa kehadirannya dalam kegiatan di SD Al-Azhar bukan yang pertama kali, sebagai bentuk penghargaan Pemerintah Kota Pangkalpinang terhadap kontribusi sekolah tersebut di bidang pendidikan.

Alhamdulillah, saya sudah dua kali hadir di sini. Itu bentuk apresiasi kita. Ini salah satu sekolah swasta luar biasa. Berdiri sudah 71 tahun. Pasarnya memang kalangan menengah ke atas,” ucapnya.

Lebih lanjut, Subekty menyoroti keunggulan SD Al-Azhar, mulai dari sarana, kualitas pendidikan, hingga kegiatan ekstrakurikuler yang sangat beragam.

Saya tanya tahun kemarin, uang masuknya 20 juta. SPP-nya hampir 1 juta per bulan. Berat bagi kita, tapi hasilnya luar biasa. Mereka punya sekitar 20 macam ekstrakurikuler. Masing-masing anak diberi ruang untuk memilih dan berkembang,” jelasnya.

Ketika diminta pendapat mengenai perbandingan dengan sekolah negeri, ia mengakui bahwa keterbatasan anggaran menjadi salah satu tantangan utama.

Negeri sama. Kita punya P5 untuk membentuk karakter anak. Tapi anggaran pemerintah terbatas. Kalau di sini, orang tua sudah siap dari awal, baik dari sisi biaya maupun komitmen,” katanya.

Akhmad Subekty pun berharap agar sekolah-sekolah negeri di Pangkalpinang dapat mengambil inspirasi dari SD Al-Azhar, terutama dalam hal penguatan karakter siswa.

Harapan kita, anak-anak di sekolah negeri bisa mencontoh: berani, kreatif, inovatif, komunikatif seperti anak-anak di Al-Azhar. Terima kasih,” pungkasnya.(*)

error: Content is protected !!