Tanjungpandan, nidianews.com – Rencana investasi jangka panjang perkebunan kelapa di Pulau Belitung yang diinisiasi Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani terus menunjukkan perkembangan menggembirakan. Proyek ini mengusung nilai investasi hingga Rp1,6 triliun dan diproyeksikan memberi keuntungan bagi petani mencapai Rp13,5 juta per hektare setiap tahun.
Dalam pertemuan kedua bersama perwakilan PT Kebun Kelapa Indonesia dan puluhan petani di Tanjungpandan, Selasa (12/8/2025), Gubernur Hidayat menjelaskan skema kerja sama yang ditawarkan. Satu hektare lahan akan ditanami 180 pohon kelapa, masing-masing menghasilkan sekitar 15 butir per panen, sehingga total mencapai 2.700 butir. Dengan perkiraan harga Rp25 ribu per butir, nilai produksi mencapai Rp67,5 juta, di mana 20 persennya sekitar Rp13,5 juta akan menjadi pendapatan petani.
“Pemilik lahan, baik perorangan maupun kelompok, bisa ikut. Lahan HTI, HTR, PS, atau HKM bisa kita konversi menjadi kebun kelapa untuk masa depan,” ungkap Hidayat.
Tahap awal pengembangan akan difokuskan di Kecamatan Selat Nasik dengan luasan 1.000 hektare sebagai proyek percontohan. PT Kebun Kelapa Indonesia ditargetkan mulai mengelola lahan pada September 2025, setelah seluruh dokumen kerja sama rampung.
“Bulan depan, jika semua persyaratan sudah disepakati, kita langsung mulai. Pada tahun kedua, akan dibangun masing-masing satu pabrik kelapa di Bangka dan Belitung demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. (*)