Pangkalpinang, nidianews.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang, Dedi Revandi, mengungkapkan bahwa meski musim kemarau mulai dirasakan, potensi hujan masih bisa terjadi. Hal ini dikarenakan kondisi cuaca di wilayah Pangkalpinang belum sepenuhnya masuk musim kemarau secara meteorologis.
Dalam keterangannya, Dedi menjelaskan bahwa BPBD telah bersiap menghadapi berbagai potensi bencana yang umumnya muncul di musim kemarau, terutama kebakaran lahan dan hutan.
“Kemarau sudah mulai terasa, namun belum sepenuhnya. Meski begitu, kami tetap siaga, khususnya di daerah-daerah rawan seperti Bukit Intan jalan pulau pelepas, temberan, dan Gerunggang,” katanya.Senin (4/8/2035)
BPBD, menurut Dedi, telah menyiapkan sejumlah armada dan personel yang standby menghadapi situasi darurat. Koordinasi intensif juga dilakukan bersama Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), mengingat keterbatasan sarana yang dimiliki BPBD.
“Bukit Intan menjadi salah satu wilayah dengan kerawanan tertinggi. Tahun ini sudah terjadi beberapa insiden seperti angin kencang, genangan air, hingga kebakaran lahan meski skalanya masih kecil. Namun, kami tetap waspada karena suhu yang meningkat bisa memperburuk situasi,” jelasnya.
Dedi juga menyinggung ancaman kekeringan yang dapat mengganggu ketersediaan air bersih bagi masyarakat. BPBD membuka layanan bantuan air bersih bagi warga yang mengalami kesulitan dalam kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, dan sanitasi.
“Silakan hubungi call center BPBD jika mengalami kesulitan air. Kami akan bantu suplai air bersih ke wilayah terdampak,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan membakar sampah atau lahan. Kebiasaan membuang puntung rokok sembarangan pun diingatkan bisa memicu kebakaran di tengah cuaca panas yang ekstrem.
“Keselamatan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Mari kita cegah bencana dari hal-hal kecil yang bisa berdampak besar. Jangan bakar lahan, dan perhatikan lingkungan sekitar,” tutupnya.(RE)