Pangkalpinang, nidianews.com – Meningkatnya kasus penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes melitus di Kota Pangkalpinang mendorong Dinas Kesehatan setempat untuk terus memperkuat upaya promotif dan preventif. Salah satunya melalui pelaksanaan rutin Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang digelar di berbagai fasilitas layanan kesehatan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr. Tri Wahyuni Masrohani, mengungkapkan bahwa GERMAS bukan hanya sekadar kegiatan simbolis, tetapi merupakan langkah nyata dalam menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat agar kembali menerapkan pola hidup sehat.
“GERMAS adalah bentuk tanggung jawab bersama dalam menghadapi lonjakan penyakit tidak menular. Ini bukan semata program, tapi sebuah gerakan bersama yang harus dijalankan secara konsisten,” ujar dr. Tri dalam wawancara usai kegiatan GERMAS di halaman Kantor Dinas Kesehatan, Jumat (11/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa gaya hidup modern yang minim aktivitas fisik dan konsumsi makanan tidak sehat menjadi pemicu utama tingginya prevalensi PTM. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan terus mendorong masyarakat untuk mulai dari langkah kecil yang berdampak besar.
“Kami mengajak masyarakat untuk rajin berolahraga, memilih makanan sehat bergizi, serta mengurangi konsumsi makanan tinggi gula dan lemak jenuh,” jelasnya.
Menurutnya, keberhasilan program GERMAS akan berdampak langsung terhadap penurunan angka kesakitan dan beban pembiayaan kesehatan, baik di puskesmas maupun rumah sakit.
“Jika pola hidup masyarakat membaik, maka kunjungan ke fasilitas kesehatan akan lebih banyak bersifat pencegahan. Kita ingin lebih banyak yang datang untuk cek kesehatan, bukan karena sudah sakit,” tambahnya.
dr. Tri juga menyoroti penyakit gagal ginjal yang belakangan menunjukkan tren peningkatan, sebagian besar disebabkan oleh komplikasi dari hipertensi dan diabetes yang tidak terkendali. Ia menyebut, kondisi ini menjadi salah satu penyumbang terbesar klaim BPJS Kesehatan di Pangkalpinang.
Sebagai bentuk keseriusan, Dinas Kesehatan telah mewajibkan seluruh puskesmas di Pangkalpinang untuk rutin menggelar kegiatan GERMAS setiap pekan. Inisiatif ini disertai edukasi gizi melalui penyediaan makanan sehat tanpa gorengan, seperti kacang dan singkong rebus, serta konsumsi sayur-mayur.
“Edukasi harus dimulai dari yang sederhana. Di puskesmas, kami minta agar setiap Jumat ada kegiatan GERMAS yang dilengkapi dengan menu sehat dan edukasi langsung kepada pasien maupun pengunjung,” tuturnya.
Terkait data terbaru jumlah kasus PTM, dr. Tri mengaku masih menunggu laporan resmi. Namun, ia membenarkan bahwa tren peningkatan kasus cukup terasa dalam beberapa waktu terakhir.
“Angkanya belum saya pegang, tapi kami mencatat peningkatan yang cukup signifikan, terutama kasus-kasus yang sudah masuk komplikasi seperti gagal ginjal,” katanya.
Melalui sinergi lintas sektor dan pendekatan yang berkelanjutan, Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang berharap GERMAS mampu menjadi budaya baru yang mengakar kuat di tengah masyarakat. (*)