Pangkalpinang, nidianews.com – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pangkalpinang berhasil mengevakuasi empat pendaki yang mengalami hipotermia saat melakukan pendakian di Bukit Pading, Kabupaten Bangka Tengah, Minggu malam (1/6/2025).
Kejadian bermula saat 35 pendaki yang tergabung dalam Komunitas Sekam Babel memulai pendakian dari Dusun Sadap menuju Bukit Pading pada Sabtu (31/5/2025) pukul 16.00 WIB. Rombongan tiba di posko 1 “Anak Pading” sekitar pukul 20.00 WIB untuk mendirikan tenda dan beristirahat.
Keesokan harinya, Minggu (1/6/2025), mereka melanjutkan perjalanan menuju puncak Bukit Pading pada pukul 10.00 WIB dan tiba di puncak pada pukul 15.30 WIB. Usai menikmati suasana puncak, rombongan mulai perjalanan turun pada pukul 16.00 WIB.
Namun dalam perjalanan turun menuju posko 1, salah satu pendaki bernama Fitri (21) mengalami gejala hipotermia disertai kelelahan berat. Teman-temannya terpaksa membopong Fitri hingga tiba kembali di posko 1 pada pukul 20.30 WIB.
Tak berselang lama, tiga pendaki lainnya yakni Rara (16), Rischa (15), dan Fikar (17) juga menunjukkan gejala serupa. Rombongan kemudian menyalakan api untuk menghangatkan tubuh para korban dan segera menghubungi Kantor SAR Pangkalpinang untuk meminta bantuan evakuasi.
Menerima laporan tersebut, satu tim rescue dari Basarnas Pangkalpinang langsung dikerahkan ke lokasi kejadian. Tim SAR gabungan yang terdiri dari personel Kansar Pangkalpinang, BPBD Bangka Tengah, SAKA SAR, serta masyarakat Dusun Sadap turut dikerahkan untuk membantu proses evakuasi.
Evakuasi dilakukan dengan penuh kehati-hatian mengingat kondisi medan dan cuaca yang berkabut serta sempat diguyur hujan. Proses evakuasi berlangsung hingga pukul 03.37 WIB, Senin dini hari (2/6/2025).
“Seluruh korban berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dan telah mendapatkan penanganan medis awal di lokasi,” ujar Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa.
Setelah berhasil dievakuasi, para pendaki kemudian dibawa menggunakan truk personel Basarnas dan angkutan umum menuju rumah salah satu pendaki di Pangkalpinang, yang juga menjadi titik kumpul awal sebelum pendakian.
I Made Oka menjelaskan, kondisi cuaca yang mendung dan hujan sejak sehari sebelumnya menjadi salah satu faktor terjadinya hipotermia di kalangan pendaki.
“Kami mengimbau agar sebelum melakukan pendakian, seluruh pendaki memastikan kondisi fisik dalam keadaan prima serta membawa perlengkapan keselamatan yang memadai,” katanya.
Ia juga mengucapkan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam proses penyelamatan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Tim SAR gabungan yang turut membantu proses evakuasi. Sinergi ini sangat penting untuk keselamatan para pendaki,” pungkas Oka. (*)
