Bangka Barat, nidianews.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali menunjukkan komitmennya dalam menjamin akses pendidikan inklusif bagi seluruh anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Hal ini diwujudkan melalui pembangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kelapa di Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan sekolah tersebut menyatakan, hadirnya SLB Negeri Kelapa merupakan wujud nyata tanggung jawab negara, baik secara moral maupun konstitusional, untuk menjamin hak pendidikan bagi semua anak.
“Pendidikan seharusnya menjadi ruang yang memerdekakan, memberdayakan, dan memanusiakan. SLB adalah jembatan penting bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus untuk meraih masa depan yang lebih baik,” tegas Hidayat, didampingi Bupati Bangka Barat Markus dan Ketua DPRD Badri Syamsu.
Ia menekankan, tak boleh ada anak yang tertinggal atau terpinggirkan hanya karena keterbatasan fisik, mental, atau kondisi sosial ekonomi. “Kehadiran SLB ini bukan hanya soal pembangunan gedung, tapi kehadiran negara untuk semua lapisan masyarakat, tanpa diskriminasi,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bangka Barat Markus menyebut pembangunan SLB Negeri Kelapa merupakan hasil dari aspirasi masyarakat yang selama ini berharap adanya fasilitas pendidikan khusus di wilayahnya.
“Selama ini hanya ada satu SLB negeri di Mentok. Dengan adanya SLB Negeri Kelapa, akses pendidikan luar biasa akan semakin merata ke seluruh kecamatan di Bangka Barat,” katanya.
Markus juga menggarisbawahi pentingnya implementasi pendidikan inklusif di seluruh satuan pendidikan, termasuk peningkatan kapasitas tenaga pendidik. “Kami mendorong semua sekolah menyediakan layanan pendidikan inklusif, serta menyiapkan guru pendamping yang kompeten demi menciptakan Bangka Barat yang adil, tangguh, dan ramah untuk semua,” tambahnya.
Pembangunan SLB Negeri Kelapa ini merupakan bagian dari Program Revitalisasi Satuan Pendidikan Khusus yang digagas oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Proyek ini didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 senilai Rp6,2 miliar.
SLB Negeri Kelapa akan dibangun di atas lahan seluas 1,4 hektare, dengan luas bangunan mencapai 0,9 hektare. Fasilitas yang disiapkan antara lain empat unit bangunan ruang kelas (masing-masing berisi tiga kelas), ruang administrasi, ruang pembelajaran khusus, dua ruang keterampilan, perpustakaan, ruang kesehatan, dua toilet, kantin, selasar penghubung, pagar depan dan belakang, mushola, pos jaga, dan lapangan upacara. (*)
