Pangkalpinang, nidianews.com – Permasalahan sampah menjadi perhatian serius bagi Prof. Dr.Saparudin, Wali Kota Pangkalpinang yang baru dilantik pada Rabu, 15 Oktober 2025. Sehari setelah dilantik, Prof. Saparudin yang akrab disapa Prof. Udin langsung memberikan arahan cepat kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinang untuk menata kembali sistem kebersihan kota.
Arahan tersebut diwujudkan melalui kegiatan gotong royong massal yang digelar pada Jumat, 17 Oktober 2025 di lingkungan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kelurahan, kecamatan, serta diikuti masyarakat.
“Hari ini semua OPD, kelurahan, kecamatan, dan masyarakat melakukan gotong royong di lingkungan kerja masing-masing,” ujar Suharto, Kepala DLH Kota Pangkalpinang, kepada nidianews.com saat ditemui di sela kegiatan kebersihan di kantor DLH, Jumat (17/10/2025).
Menurut Suharto, kegiatan bersih-bersih ini merupakan tindak lanjut dari instruksi langsung Wali Kota. “Prof. Udin dengan cepat bergerak melaksanakan kegiatan kebersihan lingkungan. Beliau menekankan empat isu utama: ekonomi, kesehatan, lingkungan hidup, dan pendidikan,” jelasnya.
Salah satu isu prioritas yang disorot adalah lingkungan hidup, khususnya permasalahan pengelolaan sampah. Pangkalpinang saat ini hanya memiliki satu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Parit Enam, sehingga pengelolaan sampah menjadi tantangan tersendiri.
“TPA Parit Enam membutuhkan banyak perhatian, baik sarana maupun prasarana seperti buldozer dan ekskavator. Selain itu, kami juga berupaya menerapkan teknologi penanganan sampah agar lebih efisien,” ujar Suharto.
Ia menambahkan, saat ini DLH menurunkan 20 unit dump truk, 2 mobil pickup, serta 48 mobil pickup pink yang tersebar di 42 kelurahan. Armada-armada ini setiap hari mengangkut sekitar 130 ton sampah menuju TPA Parit Enam.
“Sampah yang dibuang ke TPA sebagian besar organik, tetapi yang terlihat dominan justru sampah anorganik seperti plastik,” ungkapnya.
Untuk memperpanjang usia TPA, Suharto mengajak masyarakat agar mengurangi sampah dari sumbernya, yakni dengan memilah dan mendaur ulang sejak dari rumah tangga.
“Wali Kota juga telah menetapkan rencana pembentukan bank sampah induk di setiap kecamatan. Dengan begitu, sampah bisa memiliki nilai ekonomis dan menjadi tabungan warga,” ujarnya.
Suharto berharap kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat bisa memperkuat upaya menciptakan Pangkalpinang yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
“Kalau semua bergerak bersama, kita bisa mewujudkan kota yang bebas sampah dan lebih hijau,” pungkasnya. (AS)