Pangkalpinang, nidianews.com – Kasatgaswil Kepulauan Bangka Belitung Densus 88 AT Polri, AKBP Maslikan S.Sos., M.Si., menegaskan pentingnya peran seni, budaya, dan toleransi sebagai simpul persatuan bangsa untuk menangkal masuknya paham radikalisme dan terorisme. Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya pada kegiatan Doa Lintas Agama bertema βKonsisten Memperkuat Simpul Seni dan Budaya, Merawat Bangsa, Memperkokoh Toleransi dan Bergandeng Tangan Melawan Radikal Terorismeβ di Pangkalpinang.
βDoa lintas agama adalah tradisi luhur yang mencerminkan jiwa bangsa yang penuh toleransi dan keberagaman. Tanah Bangka Belitung dikenal sebagai bumi Serumpun Sebalai, yang mengajarkan kita hidup berdampingan dalam perbedaan. Adat istiadat dan nilai budaya Melayu menjadi simpul yang mengikat tali persaudaraan,β ujar AKBP Maslikan. Sabtu (16/8/2025).
Ia menambahkan, semangat tersebut sejalan dengan warisan para pejuang kemerdekaan yang harus terus dijaga melalui harmonisasi, penguatan kebudayaan, dan upaya membangun Indonesia yang damai.
Kasatgaswil Densus 88 AT Polri juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya doa lintas agama ini. Menurutnya, kegiatan tersebut bukan hanya simbol keberagaman, tetapi juga wujud nyata persatuan dalam perbedaan yang menjadi kekuatan utama bangsa Indonesia.
βUpaya melawan radikalisme dan terorisme tidak bisa hanya dilakukan oleh aparat keamanan, tetapi harus menjadi gerakan bersama seluruh elemen bangsa melalui penguatan seni, budaya, dan toleransi. Dengan begitu, kita dapat membendung masuknya ideologi kekerasan yang mengancam keutuhan NKRI,β tegasnya.
Lebih lanjut, AKBP Maslikan menekankan bahwa nilai-nilai leluhur bangsa dan semangat gotong royong adalah fondasi yang membuat Indonesia tetap kokoh dan berdaulat. βKetika budaya hidup dan tumbuh di tengah masyarakat, maka kekerasan dan ideologi radikal akan sulit menemukan tempat,β imbuhnya.
Kegiatan Doa Lintas Agama ini turut dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh lintas agama, antara lain Pj Wali Kota Pangkalpinang Muhammad Unu Ibnudin, Sekda Kota Pangkalpinang Mie Go, Kaban Kesbangpol Donal Tampubolon, serta perwakilan dari Polresta Pangkalpinang dan Binda Kep. Babel. Hadir pula para tokoh lintas agama dari Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. (*)