Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
spanduk selamat dan sukses pelantikan walikota 2,7x5
Pangkalpinang

Kemendukbangga BKKBN Babel Gandeng PLN dan Mitra Salurkan Bantuan Nutrisi untuk 100 Keluarga Risiko Stunting

×

Kemendukbangga BKKBN Babel Gandeng PLN dan Mitra Salurkan Bantuan Nutrisi untuk 100 Keluarga Risiko Stunting

Sebarkan artikel ini

Pangkalpinang, nidianews.com – Upaya percepatan penurunan stunting di Bangka Belitung kembali diperkuat. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Fajar Supriadi Sentosa, memimpin kegiatan Edukasi Pencegahan & Penanganan Stunting pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan sekaligus menyalurkan 100 paket bantuan nutrisi untuk keluarga berisiko stunting di Kota Pangkalpinang, Senin (17/11/2025) di Balai Besar Betason.

Bantuan ini merupakan bagian dari Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting), program cepat Kementerian dalam menekan angka stunting. Pada pelaksanaan kali ini, BKKBN bekerja sama dengan PLN sebagai mitra penyedia bantuan bagi ibu hamil, ibu menyusui, serta anak batuta yang masuk kategori risiko stunting.

admin-ajax.png

“Kegiatan hari ini adalah lanjutan dari program Genting. PLN kembali membantu keluarga berisiko stunting. Ini merupakan kegiatan kedua setelah sebelumnya dilakukan di Petaling, Mendo Barat, Kabupaten Bangka,” jelas Fajar.

Ia menyebutkan, jumlah sasaran keluarga risiko stunting di Kota Pangkalpinang mencapai 460 keluarga, namun capaian intervensi sudah melebihi target tersebut. Sementara di tingkat provinsi, jumlah KRS mencapai 4.960 keluarga, dan Bangka Belitung telah berhasil menjangkau seluruhnya berkat dukungan berbagai pihak.

Selain PLN, sejumlah mitra lain juga berperan penting, antara lain PT Timah, perusahaan-perusahaan sawit, Pertamina, serta dukungan mandiri dari instansi pemerintah.

“Hampir semua mitra terlibat. Ada yang membantu lewat CSR, ada pula dukungan pribadi. Ini sangat membantu percepatan penurunan stunting,” ungkap Fajar.

Di luar program Genting, BKKBN juga mengembangkan Taman Asuh Sayang Anak (Tamasa) sebagai strategi pendampingan tumbuh kembang. Dalam program ini, perkembangan anak dipantau setiap bulan dan orang tua menerima laporan berkala. Jika ditemukan anak tidak mengalami kenaikan berat badan, maka segera dilakukan rujukan.

“Tamasa ini juga efektif. Beberapa perusahaan seperti PT Timah dan Pertamina sudah menyalurkan bantuannya untuk mendukung program ini,” tambahnya.

Fajar berharap sinergi dengan mitra terus menguat agar upaya pencegahan stunting dapat berjalan lebih cepat dan menyentuh seluruh keluarga yang membutuhkan di Bangka Belitung. (RE)

error: Content is protected !!