Indah Arrifiyanti, Asisten Manajer Administrasi Divisi Area Belitung, salah satu contoh nyata bagaimana PT Timah memberikan peluang yang setara bagi perempuan. Sebagai ibu dari empat anak, ia merasakan dukungan perusahaan saat dirinya menjalankan peran ganda.
“Salah satu fasilitas yang membantu adanya ruang laktasi yang menunjukkan betapa besar perhatian PT Timah terhadap karyawati,” ungkap Indah.
Indah juga menceritakan perjalanan kariernya, yang awalnya bekerja di kantor hingga akhirnya diberi kepercayaan untuk terjun langsung ke lapangan.
“Bekerja di lapangan membawa tantangan baru sekaligus keseruan. Dari rutinitas kantor, saya kini menghadapi berbagai dinamika di tambang. Perubahan ini membuat saya merasa diberdayakan dan dihargai setara dengan rekan laki-laki,” tambahnya.
Indah menambahkan bahwa dukungan keluarga dan lingkungan kerja sangat penting untuk membantu perempuan menghadapi tantangan di dunia tambang.
“Alhamdulillah, saya mendapat dukungan penuh dari suami dan anak-anak. Lingkungan kerja di PT Timah juga sangat suportif, baik dari rekan kerja maupun pimpinan,” jelasnya.
Sementara itu, Christina Ida Romauli, Departemen Head Lingkungan Hidup, Rehabilitasi, dan Pascatambang, berbagi pandangannya mengenai pentingnya peran perempuan di sektor tambang.
“Sebagai perempuan, kami bisa memberikan inovasi baru dan solusi yang segar untuk perusahaan. Gender bukan batasan, melainkan peluang untuk menunjukkan keahlian,” ujarnya.
Christina juga membagikan momen berkesannya selama bekerja di PT Timah. “Saya pernah menyaksikan bagaimana lahan pasca-tambang yang awalnya gersang berubah menjadi hijau. Ini adalah bukti nyata bahwa perempuan bisa berkontribusi besar, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan,” jelasnya.
PT Timah telah menunjukkan dukungannya terhadap kesetaraan gender melalui berbagai kebijakan dan fasilitas. Christina menjelaskan bahwa perusahaan memberikan hak-hak yang setara bagi pekerja perempuan, seperti cuti haid, cuti melahirkan, dan fasilitas persalinan.
“Kebijakan ini menunjukkan bahwa perusahaan memahami kebutuhan khusus karyawati dan berusaha menciptakan lingkungan kerja yang inklusif,” katanya.
Selain itu, program seperti Women in TINS juga menjadi bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan perempuan. Program ini tidak hanya berfokus pada pelatihan keterampilan tetapi juga memberikan ruang untuk inovasi dan kontribusi perempuan secara maksimal.
Christina berharap agar perempuan di masa depan semakin percaya diri dalam mengambil peran di sektor tambang. “Kita harus terus meningkatkan keterampilan dan menunjukkan bahwa perempuan bisa berkontribusi setara, bahkan lebih, dibandingkan laki-laki. Jangan biarkan keterbatasan menjadi penghalang untuk mengembangkan potensi diri,” tegasnya.
Melalui berbagai kebijakan, fasilitas, dan program seperti Women in TINS, PT Timah telah menciptakan budaya kerja yang inklusif dan menghargai kontribusi perempuan. Keberpihakan ini tidak hanya memperkuat posisi perempuan di dunia tambang tetapi juga memberikan dampak positif bagi perusahaan secara keseluruhan.
Dengan keberpihakan yang kuat terhadap kesetaraan gender, PT Timah terus membuktikan bahwa keberadaan perempuan dalam dunia tambang bukan hanya sebuah potensi, tetapi kekuatan nyata. Keberhasilan ini tak hanya meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi juga menjadi teladan dalam menciptakan dunia kerja yang inklusif dan progresif. (*)
sumber: www.timah.com