nidianews.com – Sejarah dan Asal Usul Kuntau Kuntau adalah seni bela diri tradisional yang berasal dari suku Banjar, Kalimantan Selatan. Seni bela diri ini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan merupakan warisan budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Kuntau dipercaya memiliki pengaruh dari berbagai budaya, termasuk Melayu, Tionghoa, dan Arab, yang berasimilasi dengan kebudayaan lokal Banjar. Tradisi ini berkembang pesat seiring dengan penyebaran agama Islam di wilayah tersebut, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Banjar.
Kuntau memiliki berbagai teknik yang memadukan gerakan tangan, kaki, dan tubuh secara harmonis. Teknik-teknik ini dirancang untuk melumpuhkan lawan dengan cepat dan efisien. Berikut beberapa teknik dasar dalam Kuntau:
- Pukulan dan Tangkisan: Pukulan dalam Kuntau melibatkan gerakan tangan yang cepat dan kuat. Tangkisan digunakan untuk menahan serangan lawan dengan teknik defensif yang gesit.
- Tendangan: Tendangan dalam Kuntau umumnya rendah namun sangat efektif untuk mengincar area vital lawan.
- Kuncian dan Bantingan: Teknik ini digunakan untuk mengontrol dan melumpuhkan lawan. Kuncian sering kali diikuti dengan bantingan untuk menjatuhkan lawan ke tanah.
- Gerakan Menghindar: Kuntau menekankan pentingnya kelincahan. Para praktisi dilatih untuk menghindari serangan dengan gerakan tubuh yang lincah dan terkoordinasi.
Kuntau bukan sekadar seni bela diri, tetapi juga mengandung filosofi kehidupan. Bagi masyarakat Banjar, Kuntau melambangkan keseimbangan antara kekuatan fisik dan kebijaksanaan. Para praktisi Kuntau diajarkan untuk menguasai diri dan menjaga kehormatan. Seorang ahli Kuntau yang sejati harus memiliki disiplin, kesabaran, serta menghormati lawan dalam setiap pertandingan.
Banjar Kuntau tidak hanya dikenal sebagai bentuk pertahanan diri, tetapi juga sebagai pertunjukan budaya dalam berbagai upacara adat dan festival. Salah satu peristiwa penting di mana Kuntau sering dipertontonkan adalah pada upacara pernikahan tradisional dan acara adat lainnya. Pertunjukan ini memperlihatkan keindahan gerakan yang dipadukan dengan musik tradisional, seperti gambus dan rebana, yang menambah kekhidmatan acara.
