Musda Ke-3 MUI Babel
Pangkalpinang, nidianews.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-3 di lantai 3 Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. Sabtu (21/12/2024). Kegiatan ini memiliki dua agenda utama, yaitu pergantian kepengurusan untuk periode 2025–2030 dan perumusan program kerja lima tahun ke depan.
Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) MUI Babel, Sholahuddin Al Aiyub, menjelaskan bahwa Musda ini merupakan forum tertinggi MUI di tingkat provinsi. Selain membahas pembaruan kepengurusan, forum ini juga merumuskan langkah strategis dalam menyikapi permasalahan masyarakat, terutama terkait perkembangan teknologi informasi yang memengaruhi moral dan sosial.
Sholahuddin menyoroti masalah judi online yang semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi.
“Permasalahan yang berkembang di masyarakat saat ini semakin kompleks dengan adanya perkembangan teknologi informasi. Oleh karena itu, MUI harus merespons perubahan ini, termasuk judi online yang merugikan tidak hanya secara moral dan sosial, tetapi juga ekonomi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, MUI akan berkolaborasi dengan instansi terkait untuk memberantas masalah ini.
“Kemitraan yang erat antara MUI dan pemerintah sangat penting untuk mengatasi persoalan ini. Banyak agenda yang membutuhkan sinergi antara ulama dan pemerintah demi kemaslahatan umat.” ucapnya.

Ketua Umum MUI Babel, K.H. Zayadi, juga memaparkan beberapa agenda yang belum terlaksana di periode sebelumnya dan akan direalisasikan pada masa kepengurusan mendatang. Salah satu fokus utama adalah memberikan pelayanan keagamaan kepada masyarakat, termasuk bimbingan dalam hal fiqih, aqidah, dan ekonomi syariah.
“Kami akan melayani masyarakat di kantor selama lima hari dalam seminggu, khususnya untuk menyelesaikan permasalahan terkait tema-tema keagamaan,” ujar Zayadi.
Selain itu, MUI juga akan merumuskan rekomendasi untuk menanggulangi judi online.
“Kami akan menyusun langkah-langkah strategis untuk menahan laju perkembangan judi online dan menyadarkan masyarakat bahwa judi online adalah kejahatan yang harus dihindari bersama-sama,” tegasnya.
K.H. Zayadi menekankan pentingnya MUI sebagai mitra pemerintah. Konsep “Shodikulul Hukama” menempatkan MUI sebagai mitra pemerintah dalam menjalankan program yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama. Kami siap mendukung segala upaya pemerintah yang bertujuan untuk kemaslahatan umat.
Menjelang perayaan Natal dan tahun baru, MUI Babel juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kondusivitas wilayah dan menghindari kegiatan yang tidak bermanfaat.
“Kami berharap masyarakat mengisi waktu dengan kegiatan bernuansa agama, seperti di masjid, sehingga dapat menghindari potensi persoalan negatif di masyarakat,” tutupnya.(RE)