Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Indonesian News Network
IMG-20250203-WA0052
21C7E6CD-83DA-43DC-A913-664CEA9754CD
INN jaringan
Bangka Selatan

Pencarian Nawir (L/60) yang Terjatuh di Perairan Batu Kudok Buntal Toboali Berakhir Tragis

×

Pencarian Nawir (L/60) yang Terjatuh di Perairan Batu Kudok Buntal Toboali Berakhir Tragis

Sebarkan artikel ini
Pencarian Nawir
pasang iklan anda.jpg
Share disini

Bangka Selatan, nidianews.com – Pada tanggal 4 Januari 2025, operasi pencarian terhadap Nawir, seorang nelayan berusia 60 tahun, akhirnya menemukan titik akhir. Nawir sebelumnya dinyatakan hilang setelah terjatuh dari kapalnya akibat dihantam gelombang besar di perairan Batu Kudok Buntal, Toboali. Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia, tepatnya pada pukul 15.30 WIB, dengan lokasi penemuan sekitar 1 mil laut dari tempat kejadian, di koordinat 3°1’22.99″S 106°27’20.95″E.

Kronologi Hilangnya Nawir

Pada hari Jumat, 3 Januari 2025, Nawir meninggalkan rumahnya sekitar pukul 14.00 WIB untuk mencari ikan menggunakan pukat miliknya. Menurut keterangan keluarga, Nawir biasanya kembali ke rumah pada sore hari. Namun, hingga pukul 17.00 WIB, Nawir tak kunjung pulang.

Warga sekitar mulai curiga ketika mereka melihat perahu Nawir masih berada di perairan tempat ia biasa melaut sekitar pukul 17.30 WIB. Saat diperiksa lebih lanjut, perahu tersebut ditemukan dalam keadaan terbalik, dan Nawir tidak berada di sekitar kapal. Warga segera melaporkan kejadian ini ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang untuk meminta bantuan.

Mendapat laporan hilangnya Nawir, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Rescuer USS Toboali, TNI AL, Satpolairud, BPBD, serta warga setempat segera bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian. Kondisi cuaca saat itu dilaporkan mendung dengan angin yang tidak terlalu kencang, namun tetap menjadi tantangan bagi tim pencari.

Pencarian dilakukan secara intensif dengan memanfaatkan berbagai sumber daya, termasuk kapal pencari, alat navigasi, dan bantuan dari nelayan sekitar. Setelah melalui upaya keras, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada hari berikutnya.

Setelah menemukan jasad korban, Tim SAR Gabungan segera melakukan evakuasi dan membawa korban ke rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kejadian ini. Dia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam operasi pencarian.

Kami bersama Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban, meskipun dalam kondisi yang sangat tidak diharapkan. Dengan ini, operasi SAR diusulkan untuk ditutup, dan seluruh elemen SAR dapat kembali ke kesatuan masing-masing. Terima kasih atas kerja sama semua pihak,” ujar I Made Oka Astawa.

Kepala Kantor SAR Pangkalpinang tak lupa mengimbau para nelayan untuk selalu memperhatikan keselamatan saat melaut. Kondisi cuaca yang tidak menentu seringkali menjadi ancaman bagi para nelayan yang beraktivitas di laut. Pada saat kejadian, cuaca di wilayah tersebut dilaporkan mendung dengan angin ringan, namun tetap berpotensi menimbulkan bahaya.

Kami selalu mengingatkan masyarakat yang melakukan aktivitas di perairan untuk menggunakan alat keselamatan diri (life jacket) saat bepergian,” tegasnya.(*AS)

Example 120x600