Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
WhatsApp Image 2025-06-01 at 09.21.15
Mitra
Musiqo Music GoDaddy Store Image
Pangkalpinang

Pilkada Ulang Pangkalpinang 2025, Prof. Udin Muncul sebagai Harapan Baru Menuju Kota Digital dan Inklusif

×

Pilkada Ulang Pangkalpinang 2025, Prof. Udin Muncul sebagai Harapan Baru Menuju Kota Digital dan Inklusif

Sebarkan artikel ini

Pangkalpinang, nidianews.com –  Dinamika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ulang Kota Pangkalpinang 2025 semakin semarak dengan kemunculan sosok baru yang menyedot perhatian publik: Prof. Dr. Saparudin, M.Sc., atau yang lebih dikenal sebagai Prof. Udin. Akademisi sekaligus pakar teknologi informasi ini resmi mencalonkan diri sebagai Wali Kota Pangkalpinang, didampingi calon wakilnya, Dessy Ayutrisna (Cece Dessy), figur perempuan Tionghoa yang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Imam Wahyudi, menyebut kehadiran Prof. Udin dalam bursa Pilkada sebagai angin segar bagi masa depan Pangkalpinang. Ia meyakini, sosok ini membawa energi baru yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan zaman.

Pilkada kali ini menghadirkan calon dengan kualifikasi akademik dan visi digital yang kuat. Prof. Udin adalah satu-satunya kandidat bergelar profesor, dengan keahlian di bidang teknologi informasi. Beliau sangat memahami kebutuhan kota yang kini harus berlari mengejar efisiensi dan transformasi digital,” kata Imam, Jumat (4/7/2025).

Prof. Udin, menurut Imam, didukung oleh koalisi besar enam partai, yakni PDI Perjuangan, PKB, PAN, Demokrat, PPP, dan PKN. Gabungan kekuatan politik ini menunjukkan keseriusan dan soliditas dalam mendukung pasangan yang dinilai mampu menghadirkan perubahan nyata.

Yang tak kalah menarik, pasangan ini juga mencerminkan keberagaman. Cece Dessy yang berasal dari komunitas Tionghoa dan dikenal aktif di berbagai organisasi perempuan, dipandang sebagai representasi keterwakilan kelompok minoritas yang selama ini belum sepenuhnya terakomodasi dalam kepemimpinan daerah.

Prof. Udin berpasangan dengan sosok perempuan muda, energik, dan mewakili etnis Tionghoa. Ini adalah bentuk nyata dari pluralisme dan komitmen untuk membangun Pangkalpinang yang inklusif,” imbuh Imam.

Sebagai kota yang menjadi pusat pemerintahan dan aktivitas ekonomi di Babel, Pangkalpinang dihadapkan pada tantangan besar untuk berbenah. Imam menilai, hanya pemimpin yang berpikir progresif dan memiliki kemampuan manajerial yang mampu membawa kota ini ke arah yang lebih baik.

Pangkalpinang adalah etalase Babel. Butuh pemimpin yang tak hanya berwawasan, tapi juga bisa mengeksekusi ide besar. Dan Prof. Udin, dengan latar belakangnya yang kuat di bidang IT, adalah sosok yang tepat,” ucap Imam.

Dikonfirmasi secara terpisah, Prof. Udin menyatakan bahwa keputusannya untuk maju dalam Pilkada bukan semata ambisi politik. Lebih dari itu, ia menyebut pencalonannya sebagai panggilan nurani untuk berkontribusi membangun kota kelahirannya.

Ini bukan keputusan mendadak. Saya sudah berdiskusi dengan keluarga, dan mereka mendukung penuh langkah ini. Saya ingin memberikan kontribusi nyata demi kemajuan kampung halaman,” ujar Prof. Udin.

Dengan semangat pelayanan publik, ia ingin menghadirkan tata kelola kota yang profesional, berbasis teknologi, dan berpihak pada masyarakat. Ia pun menegaskan pentingnya menghadirkan kepemimpinan yang bersih, transparan, dan bisa dipercaya.

Pasangan Prof. Udin–Cece Dessy kini menjadi salah satu poros yang diperhitungkan dalam Pilkada Ulang 2025. Di tengah harapan publik akan lahirnya pemimpin baru yang visioner dan responsif, keduanya dinilai memiliki potensi besar untuk mewujudkan Pangkalpinang sebagai kota yang ramah, modern, dan berdaya saing tinggi. (*)

error: Content is protected !!