Menurutnya, sejak Januari hingga awal Juli 2024 forkompimda se-Kepulauan Bangka Belitung telah melakukan penanaman sebanyak 943 ribu pohon guna menghijaukan lahan-lahan kritis bekas penambangan bijih timah dan perambahan hutan ilegal.
“Hari ini kita menanam 57 ribu pohon, artinya sudah persis satu juta pohon yang ditanam untuk menghijaukan kembali lahan kritis di daerah ini,” katanya.
Kedepan, Safrizal berharap semangat untuk menanam pohon ini terus menggelora sehingga bisa mengurangi lahan kritis di Babel untuk kepentingan generasi mendatang.
“Dengan menanam pohon agar bumi kita babel kita kembali menaruh harapan, setelah kita ambil hasilnya kita hijaukan buminya. Masa depan ini tergantung apa yang kita lakukan hari ini. Para pemegang IUP itu harus melakukan reklamasi,” pesannya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal mengatakan, PT Timah terus bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, Komunitas dan Masyarakat untuk melakukan pelestarian lingkungan.
“Kami mendukung penuh program Semarak Babel ini dan PT Timah secara konsisten telah melakukan penanaman pohon. Upaya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan merupakan salah satu komitmen Perusahaan dalam melaksanakan proses bisnis,” kata Dani.
Ia menambahkan, PT Timah juga sedang mengalakkan penanaman pohon produktif sebanyak 48.000 pohon menyambut HUT ke-48 PT Timah.
“PT Timah juga menggalakkan penanaman 48.000 pohon dalam rangka HUT PT Timah yang saat ini sedang berjalan juga dan nanti puncaknya pada 2 Agustus. Saya rasa program ini juga selaras dengan Program Pemerintah Provinsi Bangka Belitung,” ucapnya. (*)