Pangkalpinang, nidianews.com – Upacara serah terima jabatan (sertijab) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Pangkalpinang menjadi lebih berwarna dengan adanya tradisi Pedang Pora. Tradisi ini menambah nilai sakral dan kehormatan dalam peralihan kepemimpinan antara Nana Herdiana dan Ridha Ansari. Sabtu (29/6/2024).
Acara sertijab yang dilaksanakan di kantor lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kelas II yang juga dihadiri oleh Pj walikota Pangkalpinang Lusje Anneke Tabalujan tersebut berlangsung dengan penuh hikmat. Nana Herdiana, yang sebelumnya menjabat sebagai Kalapas LPKA Kelas II Pangkalpinang, secara resmi menyerahkan tugas dan tanggung jawabnya kepada Ridha Ansari.
Dalam pidatonya, Nana yang didampingi istrinya, mengungkapkan rasa terimakasih dan apresiasi pada semua pihak yang telah memberikan arahan, dukungan, kerjasama dan doa selama ia menjabat sebagai Kepala LPKA Kelas II Pangkalpinang.
“Saya ucapkan terima kasih selama 8 bulan dalam menjalani tugas ini, sudah di bimbing dan mendapat arahan namun tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas segala khilaf dan kekurangan yang mungkin terjadi,” ungkap Nana Herdiana.
Nana Herdiana juga menyampaikan rasa terima kasih kepada stage holder yang telah menjalin kerja sama dengan baik dan berharap kerja sama yang sudah ada akan semakin terjalin dengan baik. Dia juga mengingatkan warga binaan untuk tidak meninggalkan sholat berjamaah, karena hal itu menurutnya merupakan bagian dari hak anak yang harus dipenuhi.
“saya selalu mengingatkan kepada anak-anak untuk tetap rajin menjalankan sholat lima waktu, tepat waktu dan berjamaah di dalam masjid, itu yang kami tanamkan kepada mereka, saya juga ucapkan terima kasih juga kepada stage holder yang hadir, juga kepada pemerintah kota sehingga poli klinik pratama bisa diresmikan,” ujarnya.
Ridha Ansari, sebagai Kalapas baru, yang menggantikan Nana Herdiana karena purna tugas menyampaikan visinya untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan di LPKA. Ridha menekankan pentingnya sinergi antara seluruh elemen untuk mencapai tujuan rehabilitasi anak yang lebih efektif. Ia juga berkomitmen untuk melanjutkan program-program yang telah berjalan dan berinovasi dalam metode pembinaan.
Ridha Ansari menyampaikan bahwa fokus utamanya adalah meningkatkan kualitas pembinaan melalui pendekatan yang lebih modern dan efektif. Ia berencana untuk mengimplementasikan program-program baru yang dapat membantu anak-anak binaan dalam proses rehabilitasi dan reintegrasi ke masyarakat. Sinergi dengan semua pihak diharapkan dapat memperkuat upaya tersebut.
“pertama karena sudah berjalan kita akan meneruskan pola pembinaan yang telah dilaksanakan dan mempertahankan serta meningkatkan apa yang sudah ada, nanti kita akan kembangkan SKB, karena selama ini kita masih menumpang di lapas tuatunu dan insyaallah kita akan buat SKB di tempat kita sendiri,” ucap Ridha Ansari.
Pergantian kepemimpinan ini diharapkan dapat membawa angin segar bagi LPKA Kelas II Pangkalpinang. Dengan semangat baru dari Ridha Ansari, lembaga ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembinaan dan memberikan dampak positif bagi seluruh anak binaan. Peralihan ini bukan sekadar perubahan posisi, tetapi juga langkah menuju perbaikan berkelanjutan.(RE)