AEA2A348-B0E5-43A0-9E55-989E397CB541
IMG-20250203-WA0052
394177-IMG-20250224-WA0002 (1)
Mitra
Budaya

Tradisi Kuno Suku Minahasa, Sulawesi Utara: Warisan Budaya yang Terus Hidup

×

Tradisi Kuno Suku Minahasa, Sulawesi Utara: Warisan Budaya yang Terus Hidup

Sebarkan artikel ini
Suku Minahasa
image: https://id.pinterest.com/
Share disini

nidianews.com – Suku Minahasa merupakan kelompok etnis asli yang mendiami wilayah Sulawesi Utara. Mereka dikenal memiliki budaya dan tradisi kuno yang masih dilestarikan hingga kini. Keberagaman adat istiadat yang diwariskan dari generasi ke generasi menjadikan Minahasa sebagai salah satu suku yang memiliki identitas budaya kuat dan unik di Indonesia.

Menurut legenda dan catatan sejarah, Suku Minahasa berasal dari Toar dan Lumimuut, pasangan leluhur yang diyakini sebagai nenek moyang masyarakat Minahasa. Seiring waktu, mereka berkembang menjadi beberapa sub-etnis yang memiliki tradisi khas masing-masing, seperti Tontemboan, Toulour, Tonsawang, Pasan, dan Ponosakan.

Tradisi Kuno Suku Minahasa yang Masih Dilestarikan

Upacara Waruga: Makam Batu Leluhur Minahasa

Waruga adalah makam batu khas Minahasa yang digunakan sebagai tempat peristirahatan terakhir para leluhur. Bentuknya berupa kubus batu dengan atap berbentuk segitiga. Tradisi ini sudah ada sejak zaman prasejarah dan mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap roh leluhur dan kehidupan setelah kematian.

Foso: Ritual Penghormatan kepada Leluhur

Foso adalah ritual kuno yang dilakukan untuk menghormati arwah para leluhur. Upacara ini biasanya dilakukan di tempat-tempat keramat atau di sekitar waruga. Masyarakat akan mempersembahkan sesajen dan doa-doa sebagai tanda penghormatan.

Maengket: Tari Tradisional yang Sarat Makna

Maengket adalah salah satu tarian tradisional Minahasa yang telah ada sejak zaman nenek moyang. Tarian ini biasanya dilakukan secara berkelompok dan diiringi dengan nyanyian serta tabuhan gendang. Maengket memiliki beberapa jenis, seperti:
Maengket Makamberu – Tarian yang melambangkan kegembiraan atas hasil panen yang melimpah.
Maengket Marambak – Tarian yang menggambarkan pembangunan rumah adat Minahasa.
Maengket Lalayaan – Tarian yang mencerminkan nilai kepahlawanan.

Mapalus: Gotong Royong dalam Budaya Minahasa

Mapalus adalah sistem kerja sama atau gotong royong yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Minahasa sejak dahulu kala. Mapalus dilakukan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti bertani, membangun rumah, hingga kegiatan sosial lainnya. Tradisi ini mencerminkan semangat kebersamaan dan solidaritas yang kuat dalam masyarakat Minahasa.

Watu Pinawetengan: Situs Sejarah Peninggalan Leluhur

Watu Pinawetengan adalah batu besar bertuliskan simbol-simbol kuno yang dipercaya sebagai tempat pembagian wilayah bagi sub-suku Minahasa. Situs ini menjadi saksi bisu tentang asal-usul masyarakat Minahasa dan tetap dijaga sebagai bagian dari warisan sejarah dan budaya.

Upacara Tulude: Perayaan Tahun Baru Adat

Tulude adalah upacara adat tahunan yang biasa dirayakan oleh masyarakat Minahasa pada akhir Januari. Ritual ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Opo Empung (Tuhan Yang Maha Esa) atas berkah dan perlindungan selama setahun terakhir. Acara ini dimeriahkan dengan doa, tari-tarian, musik tradisional, dan pemotongan kue adat Tamo.