Bangka, nidianews.com – Universitas Bangka Belitung (UBB) menggalang dana untuk membantu ratusan mahasiswa yang keluarganya menjadi korban bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Hal ini disampaikan langsung oleh Rektor UBB, Prof. Ibrahim, kepada nidianews.com, Kamis (4/12/2025).
Prof. Ibrahim menjelaskan bahwa terdapat sekitar 280 mahasiswa UBB yang berasal dari wilayah terdampak bencana tersebut. Kampus saat ini memfokuskan diri pada penggalangan donasi guna membantu mahasiswa yang keluarganya mengalami dampak paling serius.
“Memang ada ratusan mahasiswa, lebih tepatnya sekitar 280 mahasiswa UBB yang keluarganya terdampak. Kami sedang melakukan penggalangan dana yang nantinya akan dimanfaatkan untuk mengidentifikasi dan memberikan dukungan kepada mahasiswa yang terdampak secara langsung. Donasi akan kita cek siapa yang lebih berhak mendapatkan,” ujar Prof. Ibrahim.
Pihak rektorat juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah yang melanda tiga provinsi tersebut.
“Kami, Sivitas Akademika Universitas Bangka Belitung, mengucapkan turut berduka cita atas musibah yang menimpa teman-teman dan keluarga di tiga lokasi itu, baik yang merupakan keluarga mahasiswa UBB maupun masyarakat umum,” lanjutnya.
Selain dukungan materi, Prof. Ibrahim meminta mahasiswa asal daerah bencana agar terus menjaga komunikasi dengan keluarga untuk memastikan kondisi mereka.
“Kami berharap teman-teman bisa terus meng-update informasi dan menjaga komunikasi yang baik dengan keluarga,” katanya.
Di tengah situasi sulit ini, rektor juga mengingatkan mahasiswa untuk tetap fokus pada Ujian Akhir Semester (UAS) yang akan berlangsung pekan depan. Namun, kampus memberikan kelonggaran apabila ada mahasiswa yang harus pulang untuk membantu keluarga.
“Walaupun kita berempati, kami berharap mahasiswa tetap stay tune untuk melaksanakan UAS. Tapi bila diperlukan untuk kembali dan membantu keluarga, tentu kami akan memberikan dukungan perizinan sesuai kebutuhan,” tegasnya.
Penggalangan dana internal UBB ini diharapkan dapat meringankan beban mahasiswa yang sedang menghadapi situasi darurat akibat bencana yang terjadi di kampung halaman mereka. (AS)


















