Pangkalpinang, nidianews.com – Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, M. Unu Ibnudin, membuka pintu rumah dinasnya untuk masyarakat dalam momen open house Iduladha 1446 Hijriah, Jumat (6/6/2025). Kegiatan ini digelar usai pelaksanaan Salat Iduladha yang berlangsung khusyuk di Masjid Agung Kubah Timah, bersama jajaran Forkopimda dan masyarakat Pangkalpinang.
Dalam suasana penuh kekeluargaan, Unu menyampaikan rasa bahagianya bisa merayakan Iduladha bersama warga Pangkalpinang. Menurutnya, suasana Iduladha di kota ini terasa begitu istimewa dan penuh kehangatan.
“Kami tadi melaksanakan Salat Iduladha bersama di Masjid Agung Kubah Timah, lalu melanjutkan dengan open house. Dari situ saya melihat betapa hangat dan solidnya umat Islam di Pangkalpinang dalam menjalin ukhuwah Islamiyah,” ucapnya.
Unu menekankan pentingnya momentum hari raya sebagai ajang memperkuat silaturahmi dan menumbuhkan semangat saling memaafkan. Ia berharap, semangat kebersamaan seperti ini dapat terus terjaga dan menjadi pondasi dalam membangun kota.
“Mudah-mudahan ini menjadi awal dari sinergi yang kuat antara masyarakat dan pemerintah. Saling mendoakan, saling menguatkan, agar Pangkalpinang semakin baik dan diberkahi,” harapnya.
Iduladha tahun ini menjadi pengalaman kedua bagi Unu di Pangkalpinang. Ia mengaku terkesan dengan atmosfer yang begitu meriah. Bahkan, menurutnya, suasana Iduladha di Pangkalpinang terasa lebih hidup dibandingkan dengan kampung halamannya di Pulau Jawa.
“Ini sudah Iduladha kedua saya di sini. Di Pangkalpinang, suasana kebersamaannya begitu kental. Kalau di Jawa, biasanya Iduladha tidak semeriah Idulfitri, tapi di sini justru sebaliknya. Katanya memang Iduladha lebih ramai dan lebih seru,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi tradisi silaturahmi melalui open house yang dianggap menjadi wadah membangun kedekatan lintas kalangan. Unu menyebutkan bahwa budaya seperti ini harus terus dijaga dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita biasanya bersilaturahmi ke rumah Pak Sekda atau ke rumah gubernur seperti dulu. Intinya, kebersamaan seperti ini jangan hanya saat lebaran. Harus jadi budaya harian: saling memaafkan, menjaga harmoni, mengesampingkan ego. Dengan begitu, kita akan menciptakan kota yang damai dan saling peduli,” tuturnya.
Di tengah canda, ia juga menyinggung perilaku masyarakat yang cenderung konsumtif saat lebaran.
“Saya kadang heran juga kalau soal belanja. Tapi ya itu, saya sudah sering sampaikan: jangan terlalu haus belanja,” ujarnya sambil tersenyum, disambut tawa para tamu.
Acara open house tersebut dihadiri berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, pejabat daerah, hingga kalangan pemuda. Sajian khas Iduladha tersaji di meja makan, mempererat jalinan kebersamaan dalam suasana yang akrab dan penuh berkah. (*)