nidianews.com – Pantai Sumur Tujuh di Kabupaten Bangka Tengah bukan hanya sekadar destinasi wisata alam yang menakjubkan, tetapi juga menyimpan sejarah yang kaya, khususnya terkait dengan peninggalan Tentara Jepang pada masa lalu.
Pantai Sumur Tujuh mempesona dengan pasir putihnya yang lembut dan ombak yang tenang. Pohon kelapa yang menjulang tinggi memberikan nuansa tropis yang menyejukkan. Saat matahari terbenam, panorama langit yang memerah menciptakan pemandangan yang memukau, menjadi magnet bagi para pelancong yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang memesona.
Masyarakat setempat biasa menyebutnya dengan sumor tujoh atau sumur tujuh. Ada juga yang menyebut dengan nama perigi tujuh. karena Sumur yang berjumlah tujuh buah itu dibangun di satu lokasi dalam posisi berderetan.
Peninggalan Bersejarah di Pesisir Pantai
Pesisir pantai Bangka Tengah menyimpan sejarah yang tak terlupakan terkait dengan masa penjajahan Tentara Jepang. Sumur Tujuh dianggap sebagai salah satu lokasi yang menyimpan artefak bersejarah dari era tersebut.
Pada 1942 tepatnya di tanggal 17 Februari , Pulau Bangka, Kepulauan Bangka Belitung resmi diduduki balatentara Jepang. pada masa pendudukan itu Jepang mengerahkan 800 tentara untuk pertahanan sekaligus mempersiapkan infrastruktur penunjang perang. Salah satu infrastruktur tersebut berupa sumur yang dibangun di daerah Tanjung Langka, Kelurahan Padang Mulia, Bangka Tengah tujuannya untuk memproduksi Garam.
Pengalaman Menggali Keunikan Sumur Tujuh
Para pengunjung dapat merasakan atmosfir sejarah yang kuat dengan menjelajahi Sumur Tujuh. Artefak-arteafak peninggalan Tentara Jepang seperti sumur-sumur tua menjadi saksi bisu peristiwa masa lalu.