Jakarta, nidianews.com – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Noni Hidayat Arsani, menghadiri Opening Ceremony Inacraft Oktober Volume 4 Youthpreneur 2025 yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis (2/10/2025).
Pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara yang berlangsung pada 1–5 Oktober 2025 ini mengusung tema “Craft, Culture, Future” dan menjadi ajang penting bagi para pelaku UMKM serta industri kreatif untuk memperluas jangkauan pasar, baik nasional maupun internasional.
Dalam kesempatan tersebut, Noni menyampaikan harapannya agar Inacraft menjadi ruang bagi para pengrajin Babel untuk semakin percaya diri menampilkan karya terbaik.
“Harapan saya, ini bisa kita kembangkan bersama-sama. Pemerintah dan pengrajin lokal harus berkolaborasi agar produk Babel tidak hanya dikenal, tapi juga mampu bersaing di pasar nasional bahkan internasional,” ujarnya.
Adapun sejumlah produk unggulan Babel yang dipamerkan meliputi kain cual (Destiani, Ishadi, Magdalena), batik (Destiani, Kampung Katak, Tanah Wari, Sepiak, Diana Kelekak), rajutan (Martina), ecoprint (B-Eco dan Obis), kerajinan lidi nipah (Eva Deshanda), keramik Bica, kopiah resam (Heni), perahu kater, sanjak Hatta, hingga kerajinan berbahan pewter.
Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, dalam sambutannya mengapresiasi konsistensi penyelenggaraan Inacraft yang dinilai telah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kerajinan lokal. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah melalui program UMKM BISA (Berani Inovasi Siap Adaptasi) Ekspor untuk mendorong produk lokal masuk pasar mancanegara.
“Dengan adanya perjanjian ekonomi, kita berharap ekspor Indonesia ke Kanada maupun Uni Eropa terus meningkat. UMKM harus siap beradaptasi agar bisa menjawab tantangan pasar global,” tegasnya.
Acara pembukaan Inacraft 2025 ini turut dihadiri Ketua Dekranas Pusat Selvi Gibran Rakabuming, Wamen PPPA Veronica Tan, Ketua Umum ASEPHI Muvhsin Ridjan, serta tamu undangan lainnya.
Dengan keikutsertaan Babel dalam Inacraft, diharapkan produk-produk kerajinan khas daerah ini semakin dikenal luas, sekaligus membuka peluang lebih besar bagi UMKM Babel untuk menembus pasar ekspor. (*)