Bangka, nidianews.com – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, kembali mendatangi Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Dr. (HC) Ir. Soekarno untuk memimpin apel bersama jajaran pimpinan dan karyawan rumah sakit, Selasa (8/7). Kunjungan ini bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk keseriusan dalam menangani permasalahan besar yang tengah membelit rumah sakit milik pemerintah provinsi tersebut.
Dalam amanatnya, Gubernur Hidayat Arsani menyampaikan kekecewaannya terhadap dugaan hilangnya sejumlah aset penting rumah sakit. Ia menyoroti laporan terkait raibnya 17 unit alat ventilator, serta total 46 item aset lainnya dengan nilai kerugian ditaksir lebih dari Rp15 miliar.
“Saya sudah beri waktu tiga bulan, tapi tidak ada perkembangan. Tidak ada upaya penyerahan atau penjelasan. Sekarang saya laporkan kasus ini ke Kejati dan Polda Babel. Ini bukan hal sepele,” tegas Hidayat di hadapan peserta apel.
Ia menilai kasus ini sebagai salah satu permasalahan paling serius dalam sejarah pengelolaan RSUP Soekarno, dan menyerukan perlunya pembenahan secara menyeluruh, mulai dari administrasi, pengelolaan aset, hingga kualitas sumber daya manusia.
“Kalau uang negara terus dibiarkan bocor seperti ini, negara bisa bangkrut. RSUP Soekarno adalah aset strategis Bangka Belitung, kita harus selamatkan,” ujarnya dengan nada tegas.
Lebih jauh, Gubernur Hidayat menekankan pentingnya perubahan sikap dan peningkatan kualitas pelayanan di lingkungan rumah sakit. Ia meminta seluruh elemen, baik tenaga medis, staf administrasi, hingga petugas keamanan untuk bekerja secara profesional dan humanis dalam melayani masyarakat.
“Mari mulai pagi ini kita berubah. Kerja yang benar, satukan komitmen. Rumah sakit ini harus jadi yang terbaik di Bangka Belitung. Layani masyarakat dengan tulus, dengan senyum, dan empati,” serunya.
Usai apel, Gubernur yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Plt Direktur RSUP Soekarno melanjutkan dengan peninjauan langsung ke beberapa fasilitas dan pelayanan rumah sakit. Ia memastikan bahwa pembenahan akan segera dilakukan sebagai bagian dari upaya menjadikan RSUP Soekarno sebagai pusat layanan kesehatan yang profesional, bersih, dan dapat dipercaya masyarakat. (*)