AEA2A348-B0E5-43A0-9E55-989E397CB541
IMG-20250203-WA0052
394177-IMG-20250224-WA0002 (1)
Mitra
Bangka Tengah

Kelompok Tani Timur Makmur Panen Bawang Merah di Desa Mesu Timur

×

Kelompok Tani Timur Makmur Panen Bawang Merah di Desa Mesu Timur

Sebarkan artikel ini
Bawang Merah
Share disini

Bangka Tengah, nidianews.com – Kelompok Tani Timur Makmur, yang terdiri dari 15 petani dari beberapa desa, sukses melaksanakan panen bawang merah di lahan seluas 0,5 hektare yang berlokasi di Desa Mesu Timur, Kecamatan Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah, pada Selasa, 11 Februari 2025. Panen ini diperkirakan menghasilkan 5 ton bawang merah, yang menandai langkah besar dalam penguatan sektor hortikultura lokal.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Sugito, serta berbagai instansi terkait, seperti Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Bank Indonesia (BI), PLN Kep. Babel, dan PT Timah Tbk. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan dukungan nyata terhadap pertumbuhan sektor pertanian dan upaya swasembada pangan di Bangka Belitung.

Dalam sambutannya, Pj Gubernur Kep. Babel Sugito menegaskan bahwa panen bawang merah ini adalah bentuk nyata upaya memenuhi kebutuhan lokal. Saat ini, tingkat ketersediaan bawang merah di Bangka Belitung baru mencapai 2,25 persen, sementara lebih dari 80 persen masih bergantung pada pasokan dari luar daerah.

Sugito menekankan pentingnya mendorong inovasi dan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan lahan untuk pertanian hortikultura. Dengan potensi lahan yang luas, Bangka Belitung memiliki kesempatan besar untuk mengembangkan komoditas bawang merah dan mengurangi ketergantungan dari luar.

Pemerintah daerah dan mitra kerja sama terus berupaya memberikan dukungan penuh kepada petani agar sektor pertanian, khususnya hortikultura, semakin berkembang.

Kebijakan pengembangan pertanian berkelanjutan ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan bahwa setiap daerah harus mampu mencapai swasembada pangan. Hal ini menjadi strategi utama dalam menghadapi tantangan geopolitik.

Ketahanan pangan adalah kekuatan utama suatu negara. Jika kita terus mengandalkan impor, maka ketahanan nasional akan terancam,” ungkap Sugito.

Ia juga menekankan bahwa sektor pertambangan dan perkebunan memang menjadi sumber ekonomi utama di Bangka Belitung, namun sektor hortikultura seperti bawang merah juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan.(*)

error: Content is protected !!