Belitung,nidianews.com – Di tengah keterbatasan akses dan fasilitas pendidikan di daerah terpencil, seorang putri daerah dari Desa Juru Sebrang, Belitung, berhasil menembus ketatnya persaingan untuk masuk Program Studi Kedokteran Universitas Bangka Belitung (UBB) melalui jalur PMB Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dan merupakan penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K).
Adalah Siti Maisyaroh, remaja berusia 19 tahun, yang kini mencatatkan namanya sebagai salah satu mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran UBB tahun ajaran 2025/2026.
Siti merupakan anak dari keluarga nelayan yang sederhana. Ayahnya, Pak Jumadi, sehari-hari melaut, sementara ibunya Mardiana mengurus rumah tangga.
Mengabdi sebagai dokter di kampung halamannya menjadi motivasi utama dalam perjuangannya.
“Saya ingin kembali ke kampung dan membuka praktik dokter di sini. Banyak warga yang harus ke kota hanya untuk pengobatan dasar. Itu jadi dorongan saya sejak kecil,” ujar Siti saat diwawancarai saat kunjungan dari Bupati Belitung dan Rektor UBB di kediamannya.
Program KIP-K memberikan pembiayaan penuh bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu yang memiliki prestasi akademik unggul. Beasiswa ini mencakup biaya pendidikan serta biaya hidup selama masa studi S1 Kedokteran dan juga hingga Program Pendidikan Profesi Dokter Muda (co-ass) bagi Siti.
Meskipun hidup dalam keterbatasan, Siti dikenal sebagai siswa berprestasi di MAN Negeri 1 Tanjungpandan.
Ia sering menjadi perwakilan sekolah dalam lomba-lomba tingkat kabupaten dan provinsi, khususnya di bidang kimia.
Rektor UBB, Prof. Ibrahim menyampaikan bahwa pihak kampus berkomitmen membuka akses pendidikan tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Kami bangga ada mahasiswa seperti Siti dari daerah pesisir yang mampu bersaing secara akademik. Ini membuktikan bahwa potensi anak bangsa ada di mana-mana, tinggal bagaimana kita membukakan pintunya,” ucapnya.
Bupati Belitung, H. Djoni Alamsyah Hidayat, S.Sos juga turut memberikan apresiasi atas pencapaian Siti. Dalam keterangannya, ia menyatakan bahwa ini merupakan bukti bahwa investasi pendidikan di wilayah terpencil tidak boleh diabaikan.
“ Manfaatkan kesempatan ini dengan sungguh-sungguh, jadilah kebanggan Bapak dan Ibu, Masyarakat di Belitung menunggu pengabdian Siti Maisyaroh selanjutnya. Siti adalah contoh nyata bahwa anak-anak dari desa pun bisa menggapai pendidikan tinggi dan profesi bergengsi seperti dokter. Pemerintah Kabupaten Belitung terus berkomitmen untuk memperluas akses pendidikan dan mendukung generasi muda yang ingin maju,” ujar Bupati Djoni.
Rektor didampingi Bupati Belitung dan Wakil Rektor 1 UBB juga secara simbolis menyerahkan beasiswa KIP-Kuliah dan juga memakaikan jas almamater kebanggaan mahasiswa UBB sebagai tanda bahwa Siti telah menjadi bagian dari sivitas Kampus Peradaban.
Kini, langkah Simay (panggilan akrab Siti) menuju cita-cita sebagai dokter sudah dimulai. Ia menjadi inspirasi bagi banyak pelajar lain di Belitung, khususnya di Desa Juru Sebrang, bahwa pendidikan tinggi bukanlah hal mustahil bahkan bagi mereka yang berasal dari ujung desa sekalipun.(*)