Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Indonesian News Network
IMG-20250203-WA0052
21C7E6CD-83DA-43DC-A913-664CEA9754CD
INN jaringan
Mitra
Pangkalpinang

Lomba Tari Sambut, Meriahkan HUT kota Pangkalpinang Ke-267

×

Lomba Tari Sambut, Meriahkan HUT kota Pangkalpinang Ke-267

Sebarkan artikel ini
Tari Sambut
pasang iklan anda.jpg
Share disini

Pangkalpinang, nidianews.com – Kota Pangkalpinang merayakan hari jadinya yang ke-267 dengan menggelar serangkaian kegiatan yang mengedepankan seni dan budaya lokal. Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah Lomba Tari Sambut yang diselenggarakan di Kantor Wali Kota Pangkalpinang pada Rabu, (4/9/2024). Acara ini diikuti oleh 38 grup seni tari, melibatkan 300 peserta dari 36 sekolah di wilayah Kota Pangkalpinang.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Yuniar Putia Rahma, Pj Ketua TP PKK sekaligus Bunda PAUD Kota Pangkalpinang. Dalam sambutannya, Yuniar menyampaikan bahwa tari sambut adalah sebuah ekspresi seni yang mencerminkan identitas budaya yang mendalam. Gerakan, musik, dan kostum yang digunakan dalam tarian ini bukan hanya sekedar pertunjukan, tetapi juga representasi dari nilai-nilai tradisional yang diwariskan turun temurun.

“Tari Sambut tersebut perlu difasilitasi dan diimplementasikan secara optimal di sekolah dan di masyarakat, sehingga kondisi ini menjadi perangkat (tools) nilai strategis untuk membentuk karakter dan jati diri bangsa dimana siswa dapat lurut berpartisipasi dalam pelestarian kesenian tradisional, ” ujarnya.

Menurut Yuniar, tarian tradisional seperti tari sambut memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Ia menjelaskan bahwa dengan mempelajari dan mempraktikkan tarian tradisional, para siswa dapat lebih memahami akar budaya mereka, sekaligus mempertahankan keunikan identitas mereka. Selain itu, kegiatan seperti ini dapat membangun rasa bangga sebagai bagian dari suatu tradisi yang kaya dan beragam.

“Seni tari memberikan peluang bagi siswa untuk menjelajahi dan meresapi berbagai kekayaan seni budaya, memupuk toleransi, dan membangun pengertian antarbudaya, ” jelasnya.

Yuniar juga menegaskan pentingnya peran sekolah dalam pelestarian seni tradisional. Sekolah sebagai institusi formal diharapkan tidak hanya fokus pada pengembangan aspek akademis seperti kognitif, afektif, dan psikomotorik, tetapi juga memperhatikan keseimbangan dalam pengembangan aspek sosial dan emosional.

Example 120x600