Pangkalpinang, nidianews.com – Sejumlah perwakilan nelayan dari Jelitik, Kabupaten Bangka, mendatangi Kantor DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada Jum’at (25/4/2025). Mereka menyampaikan aspirasi terkait persoalan alur muara Sungai Jelitik yang hingga kini belum menemukan titik terang.
Para nelayan mengaku kecewa karena pengerukan alur muara belum kembali dilakukan, meski telah berulang kali disuarakan. Kondisi tersebut telah lama mengganggu aktivitas melaut ribuan nelayan di wilayah tersebut.
Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya, yang menerima langsung perwakilan nelayan, mengakui bahwa persoalan alur muara Jelitik sudah berlarut-larut dan belum juga terselesaikan.
“Permasalahan ini sudah terjadi sejak bertahun-tahun lalu, tapi sampai sekarang belum juga selesai. Maka kami mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) agar bisa duduk bersama dan mencari tahu di mana sebenarnya letak masalahnya,” ujar Didit.
Ia juga menyampaikan kekesalannya terhadap lambannya penanganan dari pihak-pihak terkait.
“Mereka (nelayan) sudah berkali-kali menyampaikan aspirasi, dan saya sudah berkali-kali meminta tolong ke pemerintah pusat. Ini sudah tahun 2025, tapi masalah ini tidak kunjung selesai,” tegas Didit.
Ketua DPRD Babel itu pun berharap agar Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) serta pihak terkait lainnya bisa lebih serius menangani persoalan tersebut.
“Tolonglah kami di Provinsi Bangka Belitung ini. Kami sangat berharap hati DKP bisa tergerak untuk bekerja sama menyelesaikan masalah ini,” ungkap Didit penuh harap.
Sementara itu, Ali, salah satu perwakilan nelayan Jelitik, mengatakan bahwa ada sekitar 3.000 nelayan yang terdampak akibat pendangkalan alur muara sungai tersebut. Mereka sangat menantikan adanya tindakan nyata dari pemerintah.
“Semoga Pak Didit Srigusjaya bisa membantu menyelesaikan masalah ini. Kami sangat percaya dengan beliau karena selama ini selalu menyuarakan kepentingan masyarakat nelayan,” kata Ali.
Para nelayan berharap, melalui pertemuan ini, pemerintah daerah dan pusat bisa segera mengambil langkah konkret agar alur muara Jelitik bisa kembali normal dan aktivitas nelayan tidak lagi terganggu.(*)