Pangkalpinang, nidianews.com – Pemerintah Kota Pangkalpinang menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM). Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Ir. Mie Go, S.T, M.Si, saat membuka Pertemuan Penguatan Forum Kemitraan dengan sektor swasta, dunia usaha, NGO, serta OPD non-kesehatan terkait pemanfaatan dana CSR dan dana konvergensi program di Sun Hotel, Selasa (11/11/2025).
Dalam sambutannya, Sekda menyampaikan bahwa pembangunan kesehatan bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan, melainkan seluruh komponen bangsa. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pengendalian ATM akan sangat ditentukan oleh kemitraan dan kontribusi berbagai pihak, termasuk perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
“Upaya pengendalian AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria tidak dapat hanya mengandalkan layanan medis. Diperlukan keterlibatan aktif sektor pemerintah non-kesehatan, dunia usaha, lembaga sosial, dan masyarakat. Kolaborasi ini menjadi kunci menuju Pangkalpinang bebas ATM pada tahun 2030,” ujar Mie Go.
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara penerima dukungan Global Fund dalam penanggulangan ATM sejak 2003. Namun, dengan tingginya beban kasus TBC dan dinamika penyebaran HIV-AIDS, serta stagnasi penurunan malaria dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah daerah diharapkan semakin memperkuat aksi kolaboratif di wilayah masing-masing.
Melalui forum ini, Pemkot Pangkalpinang mendorong optimalisasi penggunaan dana CSR BUMN/BUMD, sektor swasta, NGO, serta sinergi program SKPD non-kesehatan, agar langkah pencegahan dan penanganan ATM tidak berjalan parsial, melainkan terpadu dan berkelanjutan hingga tingkat kelurahan.
“Dengan meningkatnya partisipasi seluruh stakeholder, dari tingkat provinsi hingga kelurahan, kita yakin dapat menekan angka penularan dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat,” lanjutnya.
Sekda berharap forum ini menghasilkan rencana aksi nyata yang aplikatif dan dapat segera diterapkan di lapangan. Pertemuan ini juga dihadiri perwakilan OPD terkait, Bapperida, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, serta Pengurus Wilayah ADINKES Kepulauan Bangka Belitung.
Mengakhiri sambutan, Sekda secara resmi membuka kegiatan tersebut dengan harapan kolaborasi multipihak dapat mempercepat terwujudnya Pangkalpinang Ending AIDS, TB, dan Malaria 2030. (RE)




















