Bangka, nidianews.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melalui Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Samsi Jacobalis resmi memperkenalkan inovasi layanan terbaru berbasis digital berupa aplikasi sistem screening kesehatan jiwa yang diberi nama SIHAWA. Aplikasi ini hadir sebagai solusi untuk mempercepat dan mempermudah akses layanan kesehatan jiwa bagi masyarakat.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, secara langsung menyampaikan peluncuran aplikasi SIHAWA saat melakukan kunjungan kerja ke RSJD dr. Samsi Jacobalis pada Senin (5/5/2025).
“Hadirnya SIHAWA ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan publik melalui konsep Smart Government di Provinsi Kep. Babel, serta menyediakan layanan screening kesehatan jiwa yang mudah diakses oleh masyarakat kapan saja dan di mana saja,” ujar Gubernur Hidayat.
Ia menekankan bahwa inovasi tersebut merupakan bagian dari upaya meningkatkan pelayanan publik melalui terobosan kreatif yang memiliki dampak nyata, baik langsung maupun tidak langsung, bagi masyarakat.
“Saya berharap SIHAWA dapat memberikan dampak positif dalam mendukung pelayanan kesehatan jiwa, dan menjadi langkah maju menuju Babel yang lebih sehat dan peduli terhadap kesehatan mental,” tambahnya.
Lebih lanjut, Gubernur Hidayat juga mengapresiasi kinerja RSJD dr. Samsi Jacobalis yang dinilainya sudah sangat baik. Ia menginginkan agar inovasi ini benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat Babel.
“Negara yang sehat itu rumah sakitnya kosong. Sebaliknya, jika rumah sakit penuh, itu tandanya negara belum sehat. Jadi, kita harus terus mendorong upaya preventif seperti SIHAWA ini agar masyarakat mendapatkan layanan kesehatan jiwa secara cepat dan lugas,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur RSJD dr. Samsi Jacobalis, dr. Ria Agustine, menjelaskan bahwa kehadiran SIHAWA juga bertujuan untuk menghapus stigma sosial terhadap gangguan jiwa yang masih melekat di masyarakat.
“Selama ini masyarakat belum memiliki akses screening yang mudah dan cepat. Bahkan sering kali melakukan diagnosa sendiri yang tidak tepat. Maka, kami berinisiatif menciptakan SIHAWA sebagai sistem screening awal yang bisa diakses semua kalangan,” ujarnya.
SIHAWA dirancang untuk dapat mengidentifikasi berbagai gangguan jiwa sejak dini, seperti gangguan kecemasan, depresi, hingga gangguan psikotik. Aplikasi ini dapat diakses melalui perangkat digital dan telah terintegrasi langsung dengan layanan sekretariat RSJD untuk memastikan keamanan serta perlindungan privasi pengguna.
Dengan kehadiran SIHAWA, Babel menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pelayanan kesehatan mental yang inklusif, modern, dan humanis bagi seluruh lapisan masyarakat.(*)