Budidaya Kambing Perah
Pangkalpuinang, nidianews.com – Program budi daya kambing perah diharapkan mampu menjadi katalisator dalam meningkatkan taraf hidup para peternak di Pangkalpinang. Di tengah kondisi ekonomi yang tengah lesu, inisiatif TJSL PT PLN UIW Bangka Belitung membawa angin segar bagi kelompok peternak melalui bantuan budi daya kambing perah yang difasilitasi Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang.
Anton Wahyu Utomo, Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN UIW Babel, menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk nyata dari tanggung jawab sosial perusahaan, sekaligus bagian dari rangkaian program TJSL yang dirancang dengan matang.
Salah satu inovasi utama dalam program ini adalah penggunaan teknologi untuk mendukung budidaya kambing perah. Dengan sistem pengaturan suhu otomatis, kambing dapat menikmati kondisi kandang yang nyaman. Hal ini tidak hanya meningkatkan produksi susu tetapi juga memastikan kualitas susu yang dihasilkan sesuai standar pasar.
“Pada tahun 2024, fokus kami tetap pada sektor peternakan yang relevan dengan konsep electrifying agriculture. teknologi telah dimanfaatkan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi ternak. Jika ternak merasa nyaman, daging yang dihasilkan akan berkualitas tinggi, lembut, dan besar. Begitu pula dengan produksi susu yang akan meningkat signifikan,” ujar Anton saat meninjau lokasi peternakan kambing, Jumat (27/12/2024).
Anton menambahkan, program ini tidak hanya mencakup pemberian bibit unggul dan kandang, tetapi juga pelatihan komprehensif bagi para peternak. Ia menekankan pentingnya keyakinan dan semangat dalam mengelola program ini agar mampu memberikan dampak berkelanjutan.
“Kami berharap program ini bisa menjadi pelopor di bidang peternakan modern, memberikan contoh nyata bahwa teknologi dapat mendukung sektor agrikultur secara signifikan,” ujarnya.
Kambing etawa dikenal sebagai jenis kambing unggulan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain dagingnya yang berkualitas, susu kambing etawa memiliki banyak manfaat kesehatan, sehingga permintaannya terus meningkat di pasar domestik maupun internasional.
“Keberlanjutan program ini sangat bergantung pada usaha masing-masing kelompok. Kami yakin, dengan komitmen bersama, program ini dapat memberikan dampak nyata bagi perekonomian lokal,” ujarnya.
Menurut Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang, Samri, kebutuhan kambing di Pangkalpinang mencapai 2.000 ekor per tahun, sedangkan suplai lokal masih jauh dari target. Di Bangka Belitung secara keseluruhan, kebutuhan tahunan mencapai 7.000 ekor. Program ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memenuhi kebutuhan tersebut sekaligus membuka peluang ekonomi bagi peternak lokal.
“Jarangnya peternak yang mengembangkan kambing etawa menjadi peluang besar. Dengan metode dan pelatihan yang tepat, kita bisa meningkatkan populasi ternak kambing untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun nasional,” kata Samri.
Dia juga menyampaikan apresiasinya kepada PT PLN UIW Babel atas bantuan yang diberikan. dan berharap kedepan lebih banyak perusahaan mengikuti jejak ini melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
“Kami ucapkan terima kasih kepada PT PLN Babel atas kontribusinya. Semoga di masa depan, semakin banyak pihak yang peduli pada pengembangan sektor agrikultur lokal,” tutup Samri.(RE)